"Alhamdulillah dari pantauan petugas kesehatan hewan di lapangan tidak ditemukan adanya hewan kurban yang bermasalah, hewan kurban yang disembelih ini semuanya sudah sesuai dengan syariat Islam yakni sudah cukup umur dan harus sehat," kata kepala Distankan Rejang Lebong Amrul Eby saat dihubungi di Rejang Lebong, Senin.
Dia menjelaskan, pemantauan penyembelihan hewan kurban ini dilakukan pihaknya guna memastikan tidak ada hewan kurban yang sakit sehingga akan membahayakan orang yang mengonsumsinya.
Hewan kurban yang disembelih umat Muslim di daerah itu pada Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah ini, kata dia, sebelumnya juga sudah dilakukan pemeriksaan oleh petugas kesehatan hewan dengan tujuan untuk mengantisipasi adanya hewan kurban yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK), Septicaemia epizootica (SE), Jembrana.
"Tadi petugas kita menemukan adanya bagian hati sapi yang mengandung cacing hati, namun tidak terlalu parah dan sudah disarankan petugas untuk tidak dibagikan," tegasnya.
Kepada panitia penyembelihan hewan kurban di sejumlah masjid yang diperiksa petugas kesehatan hewan agar memisahkan antara dan bagian dalam hewan, kemudian pengolahannya harus bersih dengan menggunakan alas terpal, serta menggunakan kantong plastik bening atau menggunakan besek maupun bakul dari rotan.
"Panitia kurban juga kita minta agar bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan tempat lokasi penyembelihan hewan kurban, hal ini penting agar tidak timbul penyakit akibat limbah dari penyembelihan hewan kurban di wilayahnya masing-masing," tambah dia.
Menurut dia, proses penyembelihan hewan kurban dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong sebagian besar telah dilakukan pada hari itu, dan sebagian lagi pada Selasa (18/6) besok.
Data kebutuhan hewan kurban baik jenis sapi, kerbau, kambing dan domba yang akan disembelih umat Muslim di Rejang Lebong ini sebelumnya mencapai 2.067 ekor, namun untuk pastinya mereka masih melakukan penghitungan mengingat penyembelihannya dilaksanakan 17-19 Juni lusa.