Lebak (ANTARA Bengkulu) - Sebanyak 158 wisatawan mancanegara (wisman) mengunjungi objek wisata budaya suku Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten.

"Jumlah wisman itu sampai dengan September dan kami terus meningkatkan penataan objek wisata budaya itu," kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata Kabupaten Lebak Syaifullah Saleh di Rangkasbitung, Jumat.

Ia mengatakan, saat ini, objek wisata budaya Baduy merupakan andalan pariwisata di Kabupaten Lebak.

Mereka kebanyakan pengunjung dari kalangan pelajar dan mahasiswa untuk konservasi maupun mempelajari budaya setempat sebab keunikan masyarakat Baduy hingga kini masih mempertahankan adat istiadat dan menolak kehidupan modern.

Kawasan hutan yang dihuni masyarakat Baduy seluas 5.100 hektare tanpa jalan, jaringan listrik, televisi, radio, dan kendaraan.

Bahkan, masyarakat Baduy Dalam berpakaian putih-putih berpergian ke luar daerah harus berjalan kaki dan dilarang naik angkutan kendaraan.

Oleh karena itu, kata dia, banyak para antropologi datang ke Baduy untuk melakukan penelitian.

Selain itu, juga masyarakat Baduy cukup sederhana dan belum pernah terjadi kerawanan pangan.

"Kami menilai objek wisata Baduy memiliki nilai jual objek wisata," katanya.

Menurut dia, dari 158 wisman tersebut mereka kebanyakan dari Benua Eropa, seperti Belanda, Inggris, dan Swiss.

Selama ini, kunjungan wisman ke Baduy perlu ditingkatkan sehingga dapat mendorong perekonomian masyarakat.

Selain wisman juga wisata Baduy ramai dipadati pengunjung saat liburan panjang.

Mereka pengunjung datang dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bandung, dan Yogyakarta.

Perjalanan Rangkasbitung menuju Ciboleger pintu gerbang kawasan Baduy berjarak 22 kilometer bisa ditempuh selama satu jam dengan angkutan umum.

"Saat ini, kondisi jalan menuju Baduy relatif bagus," katanya.

Sekretaris Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Sarpin mengatakan, selama ini, rombongan pengunjung objek wisata Baduy kebanyakan dari perguruan tinggi, sekolah, peneliti, lembaga, instansi swasta, dan pemerintah, sedangkan dari kalangan keluarga relatif kecil.

"Kami yakin ke depan kunjungan wisata adat Baduy meningkat, baik wisman maupun lokal," katanya. (ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012