Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Jalan lintas Barat Bengkulu terancam rusak akibat dilalui kendaraan pengangkut kelapa sawit dari wilayah Lampung.

"Kendaraan truk pengangkut sawit dari Lampung itu rata-rata bermuatan 18-20 ton, sedangkan kapasitas jalan nasional di wilayah itu rata-rata dibawah 15 ton," kata salah seorang pengawas jalan nasional, Asran, Minggu.

Ia mengatakan, kondisi jalan nasional hingga perbatasan Bengkulu-Lampung hingga saat ini sebagian besar mantap dan baru selesai direnovasi.

Namun akibat banyaknya truk bermuatan kelapa sawit melebihi kapasitas di jalan nasional itu, maka diperkirakan jalan tersebut tidak bertahan lama dan kembali rusak.

"Kami mengharapkan aparat terkait bisa menertibkan truk bermuatan melebihi kapasitas jalan tersebut, sehingga kondisi jalan dapat dipertahankan," ujarnya.

Seorang warga Tais, Kabupaten Seluma Imron mengatakan, jalan nasional yang sekarang mulai rusak terjadi dekat jembatan timbang kendaraan di wilayah itu.

Sebagian besar truk bermuatan sawit itu tidak masuk timbangan karena takut peralatan timbangan berkapasitas 15 ton tersebut rusak.

Bila malam hari antrean kendaraan pengangkut sawit pada timbangan itu mengganggu kelancaran lalu lintas, karena berbaris di pinggir jalan dalam jumlah banyak.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Bengkulu Eko Agusrianto mengatakan, akan mengevaluasi laporan masyarakat tersebut.

Fungsi jembatan timbang adalah untuk mengamankan kondisi jalan nasional, bila terdapat truk bermuatan melebihi kapasitas jalan muatannya diturunkan.

"Tidak boleh kalau jembatan timbang itu dijadikan lahan mencari uang oknum karena milik negara dan petugasnya juga sudah digaji pemerintah," tandasnya. (ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012