Jeddah (ANTARA Bengkulu) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan memusnahkan barang tercecer milik jamaah yang setiap harinya mencapai empat gerobak di Bandara King Abdul Azis, Jeddah.

"Kita akan memusnahkan barang tersebut karena bukan menjadi tanggung jawab kita lagi," kata Ketua PPIH Saudi Arabia Syaerozi Dimyati di Jeddah, Senin malam waktu setempat atau Selasa dini hari WIB.

Ketua Sektor shift siang Terminal Haji Sayap Barat Bandara King Abdul Azis Jeddah Mih. Taslim mengatakan setiap hari, dari pukul 09.00 waktu setenpat hingga maghrib rata-rata terkumpul empat truk barang tercecer milik jamaah yang tidak terbawa ke Tanah Air.

Truk yang dimaksud seukuran truk pengangkut koper di bandara.

Syaerozi mengatakan barang tercecer tersebut tidak mungkin disimpan atau dikirim ke Tanah Air karena tidak mungkin PPHI atau Kemenag RI menyisihkan dana untuk itu.

"Barang-barang itu nanti dipilah lalu yang berharga akan disumbangkan ke panti sosial di Saudi, sedangkan yang tidak berharga dimusnahkan," kata Syaerozi.

Barang tercecer adalah barang milik jamaah yang tidak tidak terangkut ke pesawat karena melebihi kapasitas yang dibolehkan, di antaranya mainan anak dan cenderamata khas Tanah Suci.

Dia menyatakan informasi dan sosialisasi agar tidak membawa barang yang berlebihan sudah dilakukan sejak manasik haji di Tanah Air, selama di Tanah Suci dan juga menjelang kepulangan dan di saat menunggu di bandara.

Di bandara sebelum antre di depan pemeriksaan barang di dalam gedung bandara, jamaah diingatkan untuk hanya membawa tas tenteng yang dibagikan Kemenag di Tanah Air. Setiap jamaah mendapat satu tas tenteng dan satu koper berkapasitas maksimal 32 kilogram.

Untuk penumpang pesawat Garuda tas dan koper berwarna oranye, sedangkan penumpang Saudia berwarna cokelat. Koper sudah dikumpulkan sebelum jamaah tiba di hotel transit, sedangkan tas tenteng dibawa jamaah untuk disimpan di kabin pesawat.

"Jadi, barang-barang yang berharga seperti uang, ATM paspor dan barang berharga lainnya diminta untuk disimpan di tas tenteng," katanya.

Saat antre di pemeriksaan tiket, seorang petugas berbaju putih dan celana hitam memeriksa bawaan jamaah dan mengambil tas dan bawaan yang di luar tas tenteng berwarna oranye.

Pada barang berharga dimintanya agar diselipkan di tas tenteng. Sebagian besar barang yang tidak terangkut itu diantaranya air zam-zam, kain dan pakaian, sajadah, handuk, buah, mainan, ceret, kurma, kacang, dan thermos.

"Jamaah sepertinya sudah tahu bahwa barang-barang tersebut mungkin tidak terangkut tetapi mereka berspekulasi dan membawanya ke bandara, mana tahu terangkut," kata Taslim.

Namun, demi keselamatan penerbangan agar tidak kelebihan beban maka barang-barang tersebut terpaksa ditinggalkan. (ant)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012