Sejumlah nelayan tradisional di Pasar Malabero Bengkulu menagih janji Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah untuk menyelesaikan permasalahan penggunaan pukat harimau atau trawl yang ada masih marak di perairan daerah ini. 

"Surat edaran dari Pak Gubernur mengenai peralatan penangkapan ikan sampai kami pajang untuk selalu mengingatkan janji Gubernur," kata nelayan Malabero Candra di Bengkulu, Selasa. 

Sesuai dengan surat edaran yang dikeluarkan Gubernur beberapa waktu lalu mengenai alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan harus dihentikan.

Ia mengatakan bahwa saat ini pukat harimau atau trawl masih beroperasi sejak kejadian penembakan pada bulan Juni. 

Di sisi lain, nelayan tradisional Malabero lainnya menyebut bahwa pihaknya akan turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan pukat harimau jika pemerintah tidak menyelesaikannya. 

"Kalau memang sampai akhir bulan ini trawl masih beroperasi  dan tidak ada tindakan tegas dari pemerintah maka kami akan turun untuk menyelesaikannya," terang nelayan lainnya, Si'i. 

Nelayan kata dia hanya ingin aturan mengenai alat tangkap ikan dapat ditegakkan khususnya oleh pemerintah daerah. 

"Kami sebenarnya bisa menggunakan alat tangkap trawl tapi kami memikirkan anak dan cucu kami kedepannya," ujarnya.

Sebelumnya, Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Supratman berjanji akan menyelesaikan permasalahan penggunaan alat tangkap ikan pada akhir bulan Agustus ini.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019