Anggota Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya yang tewas dalam insiden kecelakaan di Tol Lingkar Luar Jakarta, Imran Yasin, meninggalkan dua anak dan seorang istri.
"Almarhum meninggalkan satu putri yang masih kuliah dan satu putra yang sekolah kelas sepuluh," kata adik korban, Iwan, usai menghadiri pemakaman di TPU Malaka 1, Jakarta Timur, Rabu siang.
Almarhum adalah anak kedua dari enam bersaudara yang menikah dengan istri bernama Pipih, seorang pekerja swasta di Jakarta.
Imran diketahui tinggal di kawasan Kebagusan Kecil RT08/RW08 Kebagusan Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Iwan mengaku belum mengetahui nasib keluarga korban ke depan, termasuk biaya sekolah maupun kehidupan rumah tangga usai kejadian tersebut.
"Ke depannya saya tidak tahu. Tapi masalah rezeki saya serahkan pada Allah SWT. Mungkin keluarga lebih tahu. Istrinya kerja," katanya.
Iwan berharap kenaikan pangkat Imran dari semula Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) menjadi Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) Anumerta bisa sedikit membantu beban ekonomi keluarga.
Imran dinyatakan tewas setelah terlibat kecelakaan dengan truk di Tol Lingkar Luar Jakarta lintasan Ciledug, KM 13.200, arah Meruya, Selasa (3/9) malam.
Korban bersama rekannya, Brigadir Daniel sedang menilang pengendara truk bernomor polisi B 9817 WCB di bahu jalan. Posisi kendaraan Dinas PJR Nomor Polisi 12789-VII berada di belakang kendaraan Truk Box No.Pol B-9817-WCB.
Tiba-tiba dari arah belakang meluncur Truk Hino B-9527-QI yang dikemudikan oleh Asep Gilang Suparman dan menubruk kendaraan dinas korban.
Saat itu Imran dan Daniel telah turun dari mobil dinas dan menghampiri pengendara truk untuk memperoses surat penilangan.
Brigadir Daniel dikabarkan selamat, namun menderita luka di beberapa bagian tubuh.
Kasus tersebut tengah dalam penanganan intensif kepolisian setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
"Almarhum meninggalkan satu putri yang masih kuliah dan satu putra yang sekolah kelas sepuluh," kata adik korban, Iwan, usai menghadiri pemakaman di TPU Malaka 1, Jakarta Timur, Rabu siang.
Almarhum adalah anak kedua dari enam bersaudara yang menikah dengan istri bernama Pipih, seorang pekerja swasta di Jakarta.
Imran diketahui tinggal di kawasan Kebagusan Kecil RT08/RW08 Kebagusan Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Iwan mengaku belum mengetahui nasib keluarga korban ke depan, termasuk biaya sekolah maupun kehidupan rumah tangga usai kejadian tersebut.
"Ke depannya saya tidak tahu. Tapi masalah rezeki saya serahkan pada Allah SWT. Mungkin keluarga lebih tahu. Istrinya kerja," katanya.
Iwan berharap kenaikan pangkat Imran dari semula Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) menjadi Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) Anumerta bisa sedikit membantu beban ekonomi keluarga.
Imran dinyatakan tewas setelah terlibat kecelakaan dengan truk di Tol Lingkar Luar Jakarta lintasan Ciledug, KM 13.200, arah Meruya, Selasa (3/9) malam.
Korban bersama rekannya, Brigadir Daniel sedang menilang pengendara truk bernomor polisi B 9817 WCB di bahu jalan. Posisi kendaraan Dinas PJR Nomor Polisi 12789-VII berada di belakang kendaraan Truk Box No.Pol B-9817-WCB.
Tiba-tiba dari arah belakang meluncur Truk Hino B-9527-QI yang dikemudikan oleh Asep Gilang Suparman dan menubruk kendaraan dinas korban.
Saat itu Imran dan Daniel telah turun dari mobil dinas dan menghampiri pengendara truk untuk memperoses surat penilangan.
Brigadir Daniel dikabarkan selamat, namun menderita luka di beberapa bagian tubuh.
Kasus tersebut tengah dalam penanganan intensif kepolisian setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019