Jajaran Polsek Metro (Polsektro) Setiabudi belum mengetahui penyebab pasti pecahnya tawuran warga di Manggarai, dan hingga kini masih melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan sejumlah warga, lurah serta RT dan RW setempat.

"Sampai detik ini tidak ada yang tahu, ada yang bilang dari zaman dahulu mereka sudah begitu (bentrok), kadang saling ledek lewat 'wa' juga bisa saling serang. Kondisi yang sesungguhnya belum tahu, dari zaman dahulu sudah bermusuhan," kata Kapolsek Metro Setiabudi, AKBP TP Simangunsong saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Pihak kecamatan harus fasilitasi pertemuan antarwarga cegah tawuran di Manggarai

Tawuran yang terjadi di Manggarai melibatkan tiga kelompok warga yakni warga Tambak, Jakarta Pusat, warga Megazen, Tebet, Jakarta Selatan, dan warga Menteng Tenggulun, Jakarta Pusat.

Simangunsong menyebutkan warga Tambak, Jakarta Pusat bergabung dengan warga Megazen, Tebet, Jakarta Selatan ingin menyerang warga Menteng Tenggulun, Jakarta Pusat.

"Jadi yang tawuran bukan warga Setiabudi, tapi ketiga warga tadi. Mereka menyerang melewati perbatasan jalan dengan Setiabudi," katanya.

Pada saat tawuran warga membawa senjata tajam dan saling lempar batu. Jumlah warga yang tawuran sekitar 300 orang.

Simangunsong menyebutkan, hingga saat ini belum ada warga yang diamankan terkait tawuran tersebut.

Pihaknya, lanjut dia, masih melakukan upaya-upaya pengamanan di lapangan guna mencegah terjadinya peristiwa serupa.

Baca juga: Seorang anak meninggal terkena gigitan anjing rabies

"Ini wilayah kami, kami jaga ketat untuk meminimalkan. Kami lakukan upaya preventif jangan sampai terjadi pertemuan ketiga kubu ini. Jadi pertahanan kami pukul mundur ke wilayah masing-masing sehingga tidak berhadapan satu per satu," katanya.

Simangunsong memastikan situasi saat ini di wilayah tersebut aman dan kondusif baik arus lalu lintas maupun perjalanan kereta api.

Pascatawuran Polsektro Setiabudi juga memanggil para lurah serta RT dan RW untuk meningkatkan pengawasannya di masing-masing wilayah guna mencegah terjadinya kejadian serupa.

Polsektro Setiabudi juga mengoptimalkan patroli keliling serta penjagaan di posko terpadu yang melibatkan tiga pilar yakni Polri, TNI, dan Satpol PP dari unsur kecamatan.

"Patroli keliling difokuskan, perbatasan kita perkuat. Pos Pasar Rumput selalu siaga, karena mereka masuk ke Menteng Tenggulun lewat pos di Pasar Rumput melalui perbatasan itu, jadi kami amankan," kata Simangunsong.    

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019