Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Warga Lembak di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu akan menampilkan budaya tradisonal "Barong Landong" pada Festival Tabot 2012.
Budaya Barong Landong itu saat ini terancam punah karena tergilas oleh kemajuan zaman serta para generasi mudah nyaris meninggalkannya, kata salah seorang tokoh masyarakat Lembak Chairudin di Bengkulu, Kamis. Ia mengatakan, untuk menghidupkan kembali budaya barong landong itu sudah dibakukan pengenalannya di Mapolres Bengkulu beberapa waktu lalu. Dalam deklrasi itu sekaligus membentuk kepengurusan baru yang terdiri atas para tokoh masyarakat dan generasi muda warga Lembak.
"Pada Festival Tabot 2012 ini kami akan melombakan barong landong tersebut bersama beberapa kreasi seni tradisional aslinnya di Bengkulu," ujarnya.Kreasi seni tradisonal yang dilombakan setiap perayaan Festival Tabot selain barong landong, juga lomba ikan-ikan, telong-telong, dol dan lomba tari-tarian lainnya..
Ketua Kerukunan Tabot Kota Bengkulu Ali Arifin mengatakan, Festival Tabot itu dirayakan setiap tahun dimulai 1 hingga 10 Muharram dengan menampilkan berbagai pengelaran seni budaya tradisonal. Festival Tabot itu digelar dalam rangka memeringati gugurnya Amir Hussain, cucu Nabi Muhammad SAW di Padang Karbala, Irak ratusan abad lalu.
Sedangkan warga Bengkulu menyelenggarakan Festival Tabot itu, sejak 14 abad lalu yang mempercayai bawah bila perayaan itu tidak dilakukan akan terjadi musibah atau bencana. Dengan demikian pada perayaan tabot tersebut akan dipenuhi berbagai kegiatan bersifat ritual dan kolosal. Berdasarkan catatan pesta budaya Tabot itu ditingkatkan sejak tahun 1990 menjadi festival wisata di Bengkulu yang diberi nama Festival Tabot.
Awalnya budaya tabot hanya didisi upacara ritual dan diperkaya dengan berbagai atraksi tambahan yang mampu meberikan hiburan kepada pengunjung.Namun saat ini diperkaya dengan sajian setengah modren dan disesuaikan dengan namannya festival tabot serta lebih mengarah pada budaya dan wisata, ujarnya.(Z005)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
Budaya Barong Landong itu saat ini terancam punah karena tergilas oleh kemajuan zaman serta para generasi mudah nyaris meninggalkannya, kata salah seorang tokoh masyarakat Lembak Chairudin di Bengkulu, Kamis. Ia mengatakan, untuk menghidupkan kembali budaya barong landong itu sudah dibakukan pengenalannya di Mapolres Bengkulu beberapa waktu lalu. Dalam deklrasi itu sekaligus membentuk kepengurusan baru yang terdiri atas para tokoh masyarakat dan generasi muda warga Lembak.
"Pada Festival Tabot 2012 ini kami akan melombakan barong landong tersebut bersama beberapa kreasi seni tradisional aslinnya di Bengkulu," ujarnya.Kreasi seni tradisonal yang dilombakan setiap perayaan Festival Tabot selain barong landong, juga lomba ikan-ikan, telong-telong, dol dan lomba tari-tarian lainnya..
Ketua Kerukunan Tabot Kota Bengkulu Ali Arifin mengatakan, Festival Tabot itu dirayakan setiap tahun dimulai 1 hingga 10 Muharram dengan menampilkan berbagai pengelaran seni budaya tradisonal. Festival Tabot itu digelar dalam rangka memeringati gugurnya Amir Hussain, cucu Nabi Muhammad SAW di Padang Karbala, Irak ratusan abad lalu.
Sedangkan warga Bengkulu menyelenggarakan Festival Tabot itu, sejak 14 abad lalu yang mempercayai bawah bila perayaan itu tidak dilakukan akan terjadi musibah atau bencana. Dengan demikian pada perayaan tabot tersebut akan dipenuhi berbagai kegiatan bersifat ritual dan kolosal. Berdasarkan catatan pesta budaya Tabot itu ditingkatkan sejak tahun 1990 menjadi festival wisata di Bengkulu yang diberi nama Festival Tabot.
Awalnya budaya tabot hanya didisi upacara ritual dan diperkaya dengan berbagai atraksi tambahan yang mampu meberikan hiburan kepada pengunjung.Namun saat ini diperkaya dengan sajian setengah modren dan disesuaikan dengan namannya festival tabot serta lebih mengarah pada budaya dan wisata, ujarnya.(Z005)
Editor : Helti Marini S
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012