Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Badan Pertanahan Nasional Kota Bengkulu mengimbau masyarakat daerah itu, terutama pemilik kavling tanah yang sudah bersetifikat agar dimanfaatkan untuk menunjang kebutuhan ekonomi keluarga.

"Kami tidak menginginkan lahan yang mendapat sertifikat program pemerintah (Prona) 2012 diterlantarkan," kata Kepala BPN Kota Bengkulu Iskandar Zulkarnain, Jumat. Ia mengatakan, lahan yang sudah bersetifikat itu sebaiknya dimanfaatkan untuk menanam kebutuhan keluarga seperti menanam cabai, singkong dan sayur mayur lainnya.

Selain itu, sertifikat itu bisa dianggunkan ke bank untuk modal usaha keluarga, misalnya modal industri keluarga membuat keripik melinjo dan usaha ikan asin. Program prona 2012 di Kota Bengkulu dari usulan 2.000 persil hanya disetujui 500 persil, mudah-mudahan sisa itu bisa direalisasikan pada 2013.

Sasaran prona 2013 itu sebagian besar warga kawasan pantai yaitu nelayan tradisonal, terutama untuk membantu modal usaha ikan asin. Ia mengharapkan, lahan yang diusulkan untuk disertifikat itu sebaiknya lahan kosong dan jangan ada rumah dan tidak bermasalah. Kalau lahan kosong nantinya bisa bermanfaat ganda selain bisa ditanami berbagai kebutuhan rumah tangga, juga bisa menjadi agunan, ujarnya.

Seorang warga kawasan pesisir Teluk Sepang, Kota Bengkulu Romi mengharapkan, program prona itu hendaknya dialokasi ke desa tersebut karena penghuninya sebagian besar nelayan tradisonal dan petani tidak berhasil.
"Kalau tanah kami sudah bersertifikat bisa minjam uang ke bank untuk modal membeli alat tangkap dan perbaikan perahu," katanya.  Selain itu bisa menampung hasil tangkapan nelayan untuk kegiatan ibu rumah tangga membuat ikan asin dan udang kering, ujarnya.(Z005)















Pewarta:

Editor : Rangga Pandu Asmara Jingga


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012