Petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu menyebutkan pada tahun ini pihaknya menerima 500 dosis vaksin jembrana untuk kegiatan vaksinasi sapi bali di daerah itu.

Kepala Puskeswan Curup drh Firi Asdianto di Rejang Lebong, Senin, mengatakan stok vaksin jembrana itu mereka terima dari Kementerian Pertanian RI pada Juli lalu dan sudah digunakan untuk memvaksin 250 ekor sapi bali.

"Sudah dilaksanakan tinggal vaksin ulang atau booster dan diperkirakan pertengahan bulan September ini sudah selesai dilaksanakan," kata dia.

Vaksinasi jembrana kepada sapi bali tersebut, tambah dia, perlu dilakukan kendati daerah itu tidak masuk dalam daerah yang rawan serangan penyakit jembrana, tidak seperti di kabupaten lainnya di Bengkulu yang banyak ternaknya terserang jembrana, seperti di Kabupaten Bengkulu Selatan, Seluma, dan Mukomuko.

Ternak sapi bali di Rejang Lebong saat ini dinyatakan masih aman dari serangan penyakit tersebut, karena dipelihara dalam kandang dan tidak dilepasliarkan.

Kalau pun ada yang dilepasliarkan atau digembalakan di padang rumput atau pinggir sawah, pada sore harinya dikandangkan.

"Kalau saat ini khususnya penyakit jembrana di Rejang Lebong aman, tetapi meskipun aman kita harus tetap harus waspada agar penyakitnya tidak masuk. Kasus ternak sapi bali terkena virus jembrana ini terakhir terjadi di Rejang Lebong pada 2016," tambah dia.

Untuk mencegah penyebaran penyakit jembrana di Rejang Lebong, pihaknya telah melakukan pemantauan, khususnya pengadaan sapi bali baru, dari Provinsi Bengkulu, terutama dari Kabupaten Bengkulu Selatan yang banyak terserang penyakit jembrana.

Sejauh ini, populasi ternak sapi bali di Rejang Lebong berkisar 4.000 ekor yang tersebar di 15 kecamatan, di mana kecamatan terbanyak populasinya berada di Kecamatan Bermani Ulu dan Bermani Ulu Raya.
 

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019