Kupang (ANTARA Bengkulu) - Aparat keamanan gabungan Brimob dan TNI dalam operasi penertiban senjata tajam selama empat hari terakhir, telah mengamankan ribuan senjata tajam milik warga dua desa yang sedang berseteru di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

"Senjata-senjata tajam yang diamankan itu antara lain anak panah, parang, tombak, busur, senjata rakitan, dan bom molotov," kata Kepala Kepolisian Resor Flores Timur AKBP Wahyu Priatmaka kepada ANTARA di Adonara, Sabtu.

Wahyu ditemui di lokasi yang disengketan di Pulau Adonara, saat sedang memimpin operasi penertiban senjata tajam.

Dari ribuan senjata tajam yang disita, terdapat sekitar 30 pucuk senjata rakitan dan puluhan bom molotov.

Ia menjelaskan, semula aparat keamanan kewalahan melakukan penertiban karena saat mendatangi rumah-rumah penduduk, tidak ditemukan senjata apapun di rumah.

Namun, katanya, aparat tidak kehilangan akal. Aparat kemudian melakukan penyisiran ke kebun-kebun dan kawasan perbukitan di sekitar kampung dan berhasil menemukan ribuan peralatan perang yang disembunyikan di semak-semak belukar.

"Kami datangi rumah warga tetapi tidak menemukan apa-apa, tetapi kami tidak kehilangan akal. Kami mengarahkan pencarian ke kawasan hutan dan ternyata banyak sekali peralatan perang yang disembunyikan warga," katanya.

Saat ini, pihaknya masih terus melakukan operasi ke kawasan-kawasan hutan sekitar perkampungan karena diduga masih tersimpan banyak peralatan perang warga dua desa yang sedang bertikai memperebutkan tanah ulayat.

Mengenai imbauan kepada warga, dia mengatakan, sebelum menggelar operasi, pihaknya telah memberitahukan kepada warga, baik secara lisan maupun tertulis, agar mereka segera mengumpulkan senjata tajam.

Akan tetapi, katanya, karena imbauan itu tidak diindahkan, maka aparat keamanan harus mengambil tindakan operasi demi kepentingan keamanan masyarakat di pulau itu.

Operasi penertiban senjata tajam itu dilakukan aparat keamanan gabungan yang terdiri atas tiga kompi Brimob yang didatangkan dari Maumere, Ende, Manggarai, dan Sumba Timur, TNI dan anggota Polres Larantuka.(ant)

Pewarta:

Editor : Ferri Aryanto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012