Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Universitas Bengkulu menuntut pemerintah serius menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Indonesia. 

"Kami ingin pemerintah bersikap tegas dan mencari jalan keluar atas permasalahan ini," kata Presiden Mahasiswa Unib Muhammad Fauzan Hanif di Simpang Lima Kota Bengkulu, Selasa. 

Ia menyebutkan aksi damai ini bertema "Indonesia Darurat Asap" karena saat ini keadaan karhutla semakin memburuk. 

Fauzan menjelaskan bahwa karhutla telah menjadi fenomena rutin di negeri ini yang seakan-akan tak mampu dihentikan. 

"Ini merupakan teguran keras untuk pemerintah yang terlihat tidak gerak cepat dalam menyelesaikan permasalahan ini," ujarnya.

Karena itu, badan eksekutif mahasiswa dan ormawa se-Universitas Bengkulu bersama BEM Universitas Ratu Samban menyatakan sikap mengenai karhutla. 

Mereka endesak pemerintah untuk segera menuntaskan kasus karhutla.
Kedua, meminta pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara cepat sebagai mana pasal 28h ayat 1 undang-undang 1945.

Ketiga, menuntut pemerintah untuk membentuk tim pencari fakta karhutla dan keempat, meminta pemerintah untuk menindak tegas pelaku karhutla yang terjadi saat ini serta terakhir, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama menjaga kelestarian lingkungan hidup di Indonesia.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019