Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu mengimbau warga mewaspadai sejumlah penyakit yang rentan dan harus dihindari saat musim kemarau dan suhu dingin yang sedang terjadi di Provinsi Bengkulu. 

"Penyakit diare yang paling umum lantaran jumlah debu yang berlebihan pada musim kemarau," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Provinsi Nelly Alesa di Bengkulu, Rabu. 

Ia menambahkan ada sebesar 27 persen sanitasi lingkungan berdampak pada kesehatan. 

Selain itu makanan-makanan yang dijual terutama di pinggir jalan gampang terkontaminasi debu dan kuman sehingga dapat memicu penyakit diare bagi pembeli. 

"Jangan membeli makanan sembarang tempat, pilihlah makanan-makanan yang tidak terkontaminasi dengan debu, dan cuci tangan terlebih dulu sebelum makan," kata Nelly. 

Nelly menjelaskan dengan jumlah debu yang banyak dapat menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).

Dengan kondisi cuaca cerah yang tidak menentu antara panas namun dingin saat menjelang malam hari, hal tersebut dapat menyebabkan serangan influenza atau flu. 

Selain itu kondisi lingkungan yang terkontaminasi debu juga menjadi pemicunya. 

Nelly meminta masyarakat dapat memeriksakan kesehatan ketika terjadi gejala-gejala gangguan kesehatan dalam spesifikasi seminimal mungkin.

"Jadi ketika terjadi perubahan sekecil apapun, langsung saja ke pusat pelayanan kesehatan terdekat," terang Nelly. 

Sebelumnya Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kelas III Bandara Fatmawati Soekarno Warjono menjelaskan bahwa penyebab kabut yang terjadi di beberapa daerah di Kota Bengkulu disebabkan oleh pendinginan radiasi. 

"Hal ini berarti bahwa uap air kabut bukan berasal dari proses konvektif melainkan berasal dari pendinginan radiasi yang diakibatkan cuaca yang cerah," kata Warjono.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019