Puluhan aktivis mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Bengkulu berunjukrasa menyerukan pemerintah untuk serius mengatasi konflik di Papua dengan mengedepankan prinsip perdamaian.

“Korban terus berjatuhan dari konflik ini jadi kami mendesak pemerintah segera mengatasi masalah di Wamena, Papua,” kata Ketua GMKI Cabang Bengkulu, Yoshua Simangunsong di sela aksi damai di Simpang Lima Kota Bengkulu, Kamis.

Ia mengatakan polemik yang berlarut-larut di Papua harus segera diatasi dengan serius karena berpotensi mengarah pada disintegrasi bangsa.

Apalagi unjuk rasa yang menyuarakan ketidakpuasan terhadap pemerintah terus digaungkan kelompok masyarakat sehingga solusi untuk meredakan gejolak di masyarakat harus segera dijalankan.

“Kami minta kasus Papua ini jangan dilupakan meski pemerintah saat ini menghadapi banyak kasus lain yang juga mendesak direspon,” ucapnya.

Lebih lanjut Yoshua meminta pemerintah segera memroses hukum oknum yang menginginkan perpecahan di Papua karena Papua adalah Indonesia dan Indonesia adalah Papua.

Para aktivis ini juga meminta pemerintah tidak menerapkan tindakan represif terhadap pengunjukrasa dan tidak lagi memutuskan jaringan internet di Papua karena negara demokrasi artinya warga memiliki kebebasan mengakses informasi.

“Hari ini kami di seluruh cabang di Indonesia bersuara untuk Papua karena ini bagian dari persoalan bangsa Indonesia,” katanya.

Aksi yang dikawal kepolisian resor Bengkulu ini berjalan tertib dan berakhir setelah mereka membacakan tuntutannya.

Pewarta: Gogo Priogo

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019