Puluhan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) berunjukrasa di depan Kantor Gubernur Bengkulu mendesak pemerintah mewujudkan reforma agraria dan menghentikan tindakan penggusuran petani demi industri dan pertambangan.

“Saat ini kita masih melihat perampasan tanah rakyat, pengusuran oleh pemerintah untuk tambang dan industri yang tidak sesuai regulasinya,” kata Ketua GMNI Cabang Bengkulu, Rigen Sudrajat di Bengkulu, Senin.

Aksi ini menuntut pemerintah untuk memenuhi hak petani yang dijamin oleh negara  termasuk menjamin harga pertanian yang kerap anjlok saat petani justru memasuki masa panen raya.

Ketua GMNI Komisariat Fisip Unib Rinaldi mengatakan pemerintah harus srius menangani persoalan agraria yang ada di Indonesia khususnya di Bengkulu.

“Kami menuntut pemerintah segera mewujudkan reforma agraria sejati supaya tercapai rakyat yang sejahtera,” ucapnya.

Pelaksana harian Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Hamka Sabri mengapresiasi penyampaiyan aspirasi yang dilakukan kader GMNI tersebut yang bertujuan untuk kepentingan rakyat.

“Kami akan melihat mana kewenangan pemerintah pusat akan kami sampaikan dan mana kewenangan pemerintah provinsi serta kabupaten akan kita tindaklanjuti, dan kami akan mengakomodir semua kepentingan rakyat selagi sesuai dengan kewenanganya,” ujarnya.

Pemerintah juga meminta jika mahasiswa punya data yang autentik untuk segera menyampaikan ke pemerintah baik kabupaten maupun provinsi.

Aksi yang dikawal oleh pihak kepolisian ini berjalan dengan tertip dan diakhiri setelah tuntutan mereka di terima oleh pemerintah.

Pewarta: Gogo Priogo

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019