Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Dinas perindustrian Perdagangan Kota Bengkulu mengimbau kepada pedagang buah, supaya menertibkan kulit durian karena akan mengganggu kebersihan lingkungan.

Memasuki musim durian masyarakat Bengkulu saat ini, kulit durin akan menjadi gumpalan sampah baik diberbagai penjuru kota maupun lingkungan masyarakat, kata Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan (Disprindag) Kota Bengkulu Rahmansyah, Minggu.

Ia mengharapkan, setiap pedagang buah durian menyiapkan bak sampah mamsing-masing karena kulit durian juga bisa membahayakan masyarakat.

Bila dibuang ke selokan akan menjadi penghalangan air saat hujan turun dan menjadi penyebab banjir pada lingkungan masyarakat.

Pasokan buah durian di Kota Bengkulu saat ini, selain dari daerah kabupaten daerah itu, juga didatangkan dari wilayah Lubuklinggau, Sumsel.

Pada musim durian dan buah-buahan lainnya juga rentan serangan penyakit menular seperti muntah berak dan gatal-gatal pada kulit.

"Kami melihat para pedagang buah durian sebagian besar tidak memiliki tempat sampah, sehingga mereka membuang kulit durian sembarangan," ujarnya.

Ia mencontohkan, pedagang buah durian dalam kawasan obyek wisata pantai panjang, kulit durian itu dibuang langsung ke semak belukar disekitar lokasi berjualan, ujarnya.

Seorang pedagang buah durian Asmi mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa buah karung kosong untuk menampung kulit durian miliknya.

Ia mengatakan, pasokan buah durian di Kota Bengkulu sebelumnya dari wilayah Sumsel, namun dua pekan terakhir buah durian warga Bengkulu, terutama dari kabupaten Bengkulu Tengah dan Bengkulu Selatan.

Harga jual buah durian untuk ukuran kecil dan sedang berkisar Rp15.000-Rp20.000 dan buah durian ukuran besar Rp25.000 per buah.

Menjelang tahun baru 2013 kota Bengkulu diperkirakan akan kebanjiran buah durian karena beberapa kabupaten di Bengkulu mulai panen, ujarnya. (ANTARA)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012