Provinsi Gorontalo, mulai mengenalkan produk minuman kemasan dari air kelapa yang diproduksi langsung di daerah itu.

"Saya bangga, kelapa kita mulai diolah menjadi produk jadi, sehingga tidak lagi dipasarkan dalam bentuk kelapa butir (raw material) yang harga jualnya lebih rendah," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Gorontalo, Darda Daraba, di Gorontalo, Jumat.

Yama Coco, minuman kemasan dari air kelapa diproduksi PT Tri Jaya Tangguh, Gorontalo.

Jika hanya menjual kelapa butir, tentu air kelapa pun ikut terjual dengan harga sangat murah, namun dalam bentuk minuman kemasan, harganya bisa menjadi sangat tinggi.

"Belum lagi daging kelapa, tempurung dan bagian-bagian lainnya yang jika diolah akan bernilai ekonomis tinggi," ujar Sekda.
 
Ia mengaku bangga, produk olahan kelapa Gorontalo, diantaranya tepung kelapa sudah mampu menembus pasar Asia Tenggara dan Eropa.

"Ini suatu kebanggaan dan patut menjadi penyemangat bagi petani Gorontalo untuk meningkatkan produksi kelapa," ujarnya.

Sekda pun mulai mengajak aparaturnya untuk ikut mencintai dan mempopulerkan minuman kemasan air kelapa Yama Coco untuk disajikan kepada para tamu yang berkunjung di Gorontalo.

"Mulai dari ruangan pejabat hingga menjadi minuman favorit keluarga, apalagi air kelapa tentu banyak manfaatnya," ujar Sekda.

Ia berharap cara itu akan cepat mempopulerkan produk olahan kelapa khas Gorontalo agar cepat dikenal nusantara dan diminati konsumen lokal hingga pasar manca negara.

Potensi lahan kelapa di Gorontalo mencapai 68 ribu hektare dan tahun 2018 lalu produksi komoditas tersebut mencapai 55 ribu ton.

Artinya, kata Sekda Darda, produksi kelapa perlu terus digenjot, diantaranya melalui upaya pengembangan tanaman kelapa dengan peremajaan, termasuk pola kerja sama.*

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019