Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Harga sawit atau tandan buah segar di tingkat petani di Bengkulu sepekan terakhir mengalami kenaikan tipis dari Rp 810 menjadi Rp840/kg.

"Harga ke depan di prediksi terus naik hingga harga ideal antara Rp1.050 hingga Rp1.100/kg," kata Ketua Gabungan Pengusaha Sawit (GPS) Mukomuko Khairul Siregar ketika dihubungi dari Bengkulu, Selasa. Ia mengatakan perkembangan tersebut pada posisi harga minyak mentah kelapa sawit Rp6.600/kg, sedangkan produksi buah sawit petani terjadi peningkatan.

Berdasarkan perkembangan sawit di Bengkulu yang mulai muncul antara lain cangkang kelapa sawit yang mulai diminati pengusaha luar, maka GPS mengusulkan kepada penentu harga provinsi agar mengajukan revisi pada Kementerain Pertanian (Kementan) dan mengubah Permentan Nomor 17 tahun 2010 tentang Tata Niaga Sawit.

Ia menjelaskan, berhubung cangkang kelapa sawit sudah ada nilainya, maka Peraturan Kementeriian Pertanian itu kurang lengkap. Selama ini, hanya harga tandan buah segar dan biji inti saja sebagai penentu harga. Saat ini, kata dia, biaya operasional pabrik pengolahan buah kelapa sawit sudah cukup dari hasil penjualan cangkang dan biji inti saja. Harga cangkang tersebut saat ini sekitar Rp200/kg, ambil di tempat.

Potensi cangkang itu sekitar 12 persen (120 kilogram) per ton tandan buah segar sawit (TBS), kalau setiap hari satu pabrik mengolah 600 ton TBS, bisa menghasilkan cangkang sebanyak 72 ton. Selain itu, katanya, selain mendapatkan biji inti sebesar 40 persen (40 kilogram) per ton TBS, kalau setiap hari pabrik mengolah 600 TBS akan menghasilkan biji inti sebanyak 1.200 kilogram.

Seorang pemilik kebun kelapa sawit Mahmudiyanto mengatakan harga sawit saat ini mulai ada peningkatan, sedangkan petani bisa mendapatkan penghasilan yang lebih baik. Saat harga buah sawit anjlok, pihaknya mengurangi pembelian pupuk dan pemupukan karena harga pupuk tidak seimbang dengan hasil jual buah sawit.
"Tapi sekarang mengarah kembali cerah," katanya.

Manager Pabrik PT Palma Mas Sejahtra (PMS) Aswin Kobar mengatakan pihaknya saat ini membeli sawit paling tinggi Rp1.035 per kilogram, sedangkan sebelumnya sempat anjlok Rp975 untuk grade A, sedangkan harga CPO lokal Rp5.350 per kilogram. "Kapasitas pabrik hanya 45 ton per jam, sedangkan stok buah sawit mencapai 300 ton lebih di semua lokasi pabrik penuh," katanya.(Z005)

Pewarta:

Editor : Rangga Pandu Asmara Jingga


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012