Warga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin sangat menghormati para keturunan Rasulullah Muhammad SAW (habib), termasuk Habib Rizieq, kata Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas.

"Menghormat habib? NU-lah yang melakukannya, sejak zaman prakemerdekaan hingga saat ini," kata Robikin dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Wiranto bantah tangkal Habib Rizieq kembali ke Indonesia

Dia mengatakan di NU juga ada tradisi mencium tangan ulama dan habib.

"Boleh jadi tidak ada cium tangan 'wolak-walik' kepada habaib jika NU tidak melakukannya. Mengapa? Karena hal itu merupakan bagian dari perintah agama," katanya.

Menurut dia, Habib Rizieq meski memiliki perbedaan pandangan terhadap sesuatu tetaplah saudara bagi Nahdliyin. Hal itu sesuai konsep tri ukhuwah yang dipelopori KH Ahmad Shidiq dan dikembangkan NU sejak tahun 1984.

Baca juga: Pemulangan Habib Rizieq syarat rekonsiliasi, PAN: Pak Jokowi harus menolaknya

"Jangankan terhadap orang yang kiblatnya sama, Tuhan yang disembah sama, bahkan terhadap warga negara dan sesama manusia di seluruh penjuru dunia persaudaraan tak boleh diputus hanya karena perbedaan pemikiran," kata dia.

Kendati demikian, dia menegaskan komitmen NU terhadap NKRI. NU tidak mendukung gagasan negara Islam atau Indonesia bersyariah maupun khilafah.

Bagi NU, kata dia, bentuk negara ini sudah final sebagai kesepakatan para pendiri bangsa. Maka wajib bagi generasi berikutnya untuk mematuhinya karena kesepakatan adalah janji yang juga hutang yang harus dibayar.

"Bahkan sejak sebelum kemerdekaan, NU melalui Muktamar ke-11 di Banjarmasin tahun 1936 sudah menegaskan bahwa Nusantara adalah 'darussalam'," katanya.

Baca juga: Rekonsiliasi Prabowo-Jokowi sebaiknya tidak ada embel-embel Habib Rizieq
Baca juga: Pemulangan Habib Rizieq syarat rekonsiliasi agar tidak ada pihak yang terzolimi
Baca juga: PKB tegaskan tolak pemulangan HRS jadi syarat rekonsiliasi

Pewarta: Anom Prihantoro

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019