Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kader Bangsa Bengkulu menggelar aksi simpati dengan mengimbau warga menolak politik uang dalam pemilihan wali kota dan wakil wali Kota Bengkulu putaran kedua.

Aksi yang dipusatkan di Simpang Lima Kota Bengkulu, Minggu itu sekaligus memperingati Hari Antikorupsi Sedunia.

Koordinator aksi, Najamudin dari Universitas Muhammadiyah Bengkulu mengatakan politik uang merupakan cikal bakal korupsi yang berujung pada pemerintahan yang koruptif.

"Masyarakat perlu disadarkan bahwa politik uang akan menjerumuskan kita ke dalam masalah korupsi yang sebenarnya," katanya.

Pemilihan kepala daerah Kota Bengkulu putaran kedua diperkirakan akan berlangsung pada 22 Desember 2012.

Tidak hanya soal Pilkada Kota Bengkulu, para mahasiswa juga menyoroti berbagai kasus korupsi yang saat ini tengah ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Salah satunya kasus dugaan korupsi proyek Hambalang yang sudah menetapkan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng sebagai tersangka.

"Kami mendukung KPK untuk menuntaskan kasus ini, dan kasus-kasus korupsi lainnya," katanya.

Para mahasiswa juga mendesak KPK untuk menuntaskan kasus korupsi yang lainnya, seperti kasus Century dan pengadaan simulator SIM.

Untuk menuntaskan kasus-kasus besar tersebut, mahasiswa meminta semua pihak agar tidak melemahkan KPK, justru mendukung lembaga itu sebagai harapan dan ujung tombak pemberantasan korupsi di negeri ini.

"Kami juga mengajak masyarakat untuk bahu membahu menangani korupsi dengan mendukung KPK dan bersikap anti terhadap korupsi," tambahnya.

Untuk skala lokal, mahasiswa menolak rencana pemberian uang kepada mantan Gubernur Bengkulu Agusrin Najamudin yang terbukti korupsi.

Selain itu, mahasiswa juga menuntut penegak hukum di Bengkulu agar mengusut kasus dugaan korupsi sebesar Rp5 miliar di Universitas Bengkulu.

"Dugaan korupsi ini harus diusut dan kami melihat BPKP yang diminta mengaudit dana dalam kasus ini bekerja lamban," ujarnya.

Mahasiswa, kata dia tetap memantau kinerja para penegak hukum untuk menuntaskan kasus-kasus yang sudah mencuat ke publik. (ANTARA)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012