Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung, Mariska Tarantona menyebutkan bahwa penyebab terjadinya kebakaran di wilayah konservasi Cagar Alam Dusun Besar diduga karena masyarakat sekitar melakukan gotong royong membakar sampah. 

"Api muncul sekira pukul 09.30 WIB yang awalnya hanya membakar sampah di pinggir jalan," kata Mariska saat ditemui di lokasi kebakaran, Minggu. 

Ia menambahkan bahwa api telah dipadamkan setelah terbakar selama 30 menit. Dalam satu jam dibantu masyarakat setempat, perangkat kelurahan, petugas BKSDA dan satu unit mobil pemadam kebakaran api mampu dijinakkan. 
 
Kebakaran lahan di Danau Dendam Bengkulu. (Foto Antarabengkulu.com)

"Sebenarnya bakar sampah dilakukan di pinggir jalan tapi karena saat ini musim kemarau kemudian kondisi angin kencang sehingga api menyebar ke daun daun yang kering," ujarnya. 

Mariska berharap masyarakat khususnya yang berada di sekitar cagar alam dusun besar untuk berhati-hati dalam beraktivitas seperti membakar sampah yang dapat memicu api membesar. 

Selain itu masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas apapun dalam wilayah konservasi Dusun Besar termasuk membakar sampah serta oknum yang tidak bertanggung jawab membuang sampah di dalam kawasan cagar alam.

Luas lahan yang terbakar sekitar seperempat hektare,sekitar 20 meter dari jalan tanggul di belakang posko BKSDA.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019