"Kemarin, untuk rencana pembangunan sudah direview ulang oleh tim Kementerian PUPR, dan sepenuhnya insya Allah akan dibiayai oleh Kementerian PUPR, pembangunan wisata Danau Dendam Tak Sudah ditargetkan selesai di 2024," kata Gubernur Rohidin Mersyah, di Bengkulu, Kamis.
Baca juga: DLHK Bengkulu: Kualitas air, PH, dan suhu di Danau Dendam normal
Baca juga: DLHK Bengkulu: Kualitas air, PH, dan suhu di Danau Dendam normal
Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu Tejo Suroso mengatakan awalnya Pemerintah Provinsi Bengkulu mengajukan pembangunan dan penataan kawasan wisata Danau Dendam Tak Sudah ke Kementerian PUPR dengan anggaran diperkirakan sebesar Rp35 miliar.
"Tim kementerian mengecek dan mereview yang kami ajukan, Kementerian PUPR melihat pembangunan yang kami rencanakan terlalu sederhana (untuk menjadi destinasi wisata baru nasional)," kata dia lagi.
Kemudian, Kementerian PUPR akan mengambil alih pembangunan dengan rancangan yang lebih bagus lagi, sehingga nantinya destinasi wisata Danau Dendam Tak Sudah tidak kalah dengan destinasi wisata provinsi lain.
Baca juga: Pemerintah pusat anggarkan Rp35 miliar bangun pariwisata DDTS Bengkulu
Baca juga: Pemerintah pusat anggarkan Rp35 miliar bangun pariwisata DDTS Bengkulu
"Pak Menteri pernah datang 2019 lalu ke sini, kemudian beliau ingin Danau Dendam Tak Sudah ini kalau dipotret dari atas terlihat menyerupai bentuk Bunga Rafflesia, dan juga ada pelabuhan kecil serta danau ini bisa seperti destinasi wisata Danau Toba atau di Labuan Bajo," ujar Tejo.
Untuk merealisasikan hal tersebut, pembangunan akan membutuhkan biaya lebih besar dari usulan awal yang disampaikan provinsi berjuluk Bumi Rafflesia tersebut.
"Biaya yang dibutuhkan setidaknya Rp50 miliar, bahkan bisa sampai Rp100 miliar, dan pemerintah pusat sudah menyetujui pembangunan ini," ujar Tejo.