Bogor, (ANTARA Bengkulu) - Politikus Partai Demokrat Gede Pasek Suardika memandang rotasi kepengurusan yang dilakukan di dalam Dewan Pengurus Pusat partainya merupakan salah satu bagian strategi Pemilu 2014.
         
"Kalau ada perubahan strategi tentu ada perubahan formasi. Kemungkinan ini salah satu pertimbangannya adalah strategi 2014," ujar Gede Pasek, di sela acara Silaturahim Nasional dan Resepsi HUT-11 Partai Demokrat, di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor.
          
Pasek mengaku tidak tahu pasti alasan di balik rotasi yang salah satunya memecat Ruhut Sitompul dari kepengurusan pusat partai. Menurut dia hal itu merupakan hak dari "user" atau pengguna.
         
"'User' itu ya pak ketua umum dan sekretaris jenderal. Surat itu ditandatangani oleh ketum dan sekjen, sedangkan kami kan hanya menjalankan tugas, dan sebagai kader harus siap ditempatkan di mana saja," ujar dia.
          
Terkait pemecatan Ruhut, Pasek mengatakan bahwa posisi Ruhut di Ketua DPP Bidang Komunikasi dan Informasi saat ini digantikan oleh Nurul Qomar.
           
Dia mengibaratkan rotasi kepengurusan layaknya strategi bermain bola. Dalam konteks rotasi tersebut menurut dia apabila ada seorang kader yang dikeluarkan dari jajaran pemain utama, maka hal itu merupakan wewenang dari "user".
          
"Ibarat bermain bola kan ada evaluasi, loyalitas, lalu ditata ulang. Strateginya misalnya dari 4-4-2 menjadi 4-4-3, biasa, dan tidak selamanya kader yang diganti akan kembali menjadi 'starter', semua tergantung 'user'," kata dia.
          
Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf meminta pemecatan politikus Ruhut Sitompul dari Dewan Pengurus Pusat tidak dibesar-besarkan oleh media, karena hal itu merupakan kebijakan internal partai.
         
"Kan sudah ada pernyataan wasekjen, berita tidak perlu diulang-ulang. Saya kalau ditanya jawab yang sama, bahwa ini kan masalah internal partai, tidak semua tahu kebijakan, dan biasa kan hal yang wajar di setiap partai ada pergantian, tidak perlu dibesar-besarkan," kata Nurhayati dihubungi dari Jakarta, Jumat.
          
Nurhayati menegaskan bahwa alasan pemecatan Ruhut Sitompul dari jabatan Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Komunikasi dan Informasi, murni untuk penyegaran kepengurusan. Tidak ada motif-motif spesifik dibalik keputusan tersebut.
         
"Ini menjadi konsumsi internal Demokrat, untuk penyegaran saja, tidak ada hal yang spesifik. Kenapa sesuatu yang terjadi yang seharusnya menjadi kepentingan internal Demokrat harus dibesar-besarkan," ujar dia.
         
Dia meminta seluruh pihak di luar partainya, termasuk media, menghormati eksistensi Partai Demokrat sebagai partai pemenang pemilu untuk mengambil segala kebijakan di internal partai.
         
"Jadi harus dihormati, di mana-mana sering ada pergantian. Tidak kemudian menjadi bahan olok-olok," kata dia.
         
Sebelumnya Ruhut Sitompul mengatakan bahwa belum ada surat resmi atas keputusan pemecatan dirinya dari DPP. Ruhut juga menegaskan bahwa pemecatan itu belum mendapat persetujuan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
          
Menanggapi hal itu, Nurhayati menekankan bahwa Partai Demokrat memiliki mekanisme untuk melakukan pergantian struktur kepengurusan partai. Menurut Nurhayati, mekanisme tersebut tidak untuk dijelaskan kepada publik.
         
"Kita di partai selalu punya mekanisme, tidak harus diterangkan, tidak perlu dijawab, dan tidak perlu dikonfrontir pernyataan pak Ruhut dengan saya," kata dia
   
Sementara itu Partai Demokrat akan menggelar Silaturahmi Nasional (Silatnas) Demokrat dan Resepsi HUT ke-11 Partai Demokrat di Sentul, Bogor, 14-15 Desember 2012. Nurhayati mengatakan bahwa dalam acara tersebut akan ada konferensi pers terkait hal-hal yang menyangkut Partai Demokrat. (ant)

Pewarta:

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012