Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Pelaksana Tugas Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah memprioritaskan empat program andalan untuk membenahi kondisi Bengkulu tiga tahun ke depan.
Sebetulnya program bisa menjadikan Bengkulu lebih maju sekitar delapan aitem, namun untuk tiga tahun ke depan cukup merealisasikan empat program, kata Plt Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah saat membuka Musysawarah Daerah Sentral Organisasi Swadiri Indonesia (Soksi) Bengkulu, Sabtu.
Ia menjelaskan, ke empat program itu adalah membenahi infrastruktur dasar dari pedesaan, menciptakan ketahanan pangan non beras, sektor kesehatan dan sektor pendidikan.
Infrastruktur dasar itu semuanya memfokuskan pada pembangunan pedesaan karena dari 1,9 juta jiwa penduduk Bengkulu hanya 300-400 ribu berada di kota, sisanya di kabupaten dan kecamatan.
Untuk anggaran 2013 sudah dialokasikan pembangunan infrastruktur desa di beberapa kabupaten dengan angaran sekitar Rp200 miliar, sedangkan kabupaten lainnya akan mendapat pada tahun berikutnya.
Mengenai pengembangan ketahanan pangan nonberas saat ini sudah ada beberapa kabupaten menjadi yaitu Lebong, Bengkulu Utara, Bengkulu tengah dan kabupaten Seluma menjadi percontohan.
Sedangkan kota Bengkulu dan Rejang Lebong sedang berjalan program memanfaatkan lahan pekarangan menjadi sentra ekonomi produktif, berikutnya pada 2013 ada 200 desa pada sepuluh kabupaten/kota akan menjadi percontohan.
Sementara sektor kesehatan dan pendidikan akan dianggarkan dana khusus di luar dana bantuan pusat, untuk meningkatkan kesehatan dan kecerdasan generasi muda di daerah itu, ujarnya.
Ketua Umum Soksi H Ade Komarudin mengharapkan, keberadaan organisasi massa di Bengkulu, mendukung program pemerintah daerah dalam berbagai sektor, terutama sektor pembangunan infrastruktur.
Kader Soksi bukan berbasis partai politik, tapi organisasi massa yang anggotanya bisa dari pegawai negeri sipil dan swasta dan memiliki basis membangun daerah dan negara.
Pengurus Soksi adalah orang mempunyai keahlian dalam menjalankan hukum positif dan selalu melakukan konsolidasi karena mengurus organisasi sama dengan memelihara bayi harus fokus, nilai pegabdiannya lebih tinggi dari partai.
Meskipun Soksi melahirkan Partai Golkar hingga besar dan memasyarakat di tanah air, namun kiprahnya hanya sebatas pengabdian bukan untuk kepentingan kelompok dan golongan melainkan demi kepentingan masyarakat banyak, ujarnya.
Pembukaan Musda Soksi Provinsi Bengkulu juga dihadiri Ketua DPD Golkar provinsi Bengkulu Kurnia Utama, undangan lainnya dan anggota soksi se-Bengkulu. (ANTARA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
Sebetulnya program bisa menjadikan Bengkulu lebih maju sekitar delapan aitem, namun untuk tiga tahun ke depan cukup merealisasikan empat program, kata Plt Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah saat membuka Musysawarah Daerah Sentral Organisasi Swadiri Indonesia (Soksi) Bengkulu, Sabtu.
Ia menjelaskan, ke empat program itu adalah membenahi infrastruktur dasar dari pedesaan, menciptakan ketahanan pangan non beras, sektor kesehatan dan sektor pendidikan.
Infrastruktur dasar itu semuanya memfokuskan pada pembangunan pedesaan karena dari 1,9 juta jiwa penduduk Bengkulu hanya 300-400 ribu berada di kota, sisanya di kabupaten dan kecamatan.
Untuk anggaran 2013 sudah dialokasikan pembangunan infrastruktur desa di beberapa kabupaten dengan angaran sekitar Rp200 miliar, sedangkan kabupaten lainnya akan mendapat pada tahun berikutnya.
Mengenai pengembangan ketahanan pangan nonberas saat ini sudah ada beberapa kabupaten menjadi yaitu Lebong, Bengkulu Utara, Bengkulu tengah dan kabupaten Seluma menjadi percontohan.
Sedangkan kota Bengkulu dan Rejang Lebong sedang berjalan program memanfaatkan lahan pekarangan menjadi sentra ekonomi produktif, berikutnya pada 2013 ada 200 desa pada sepuluh kabupaten/kota akan menjadi percontohan.
Sementara sektor kesehatan dan pendidikan akan dianggarkan dana khusus di luar dana bantuan pusat, untuk meningkatkan kesehatan dan kecerdasan generasi muda di daerah itu, ujarnya.
Ketua Umum Soksi H Ade Komarudin mengharapkan, keberadaan organisasi massa di Bengkulu, mendukung program pemerintah daerah dalam berbagai sektor, terutama sektor pembangunan infrastruktur.
Kader Soksi bukan berbasis partai politik, tapi organisasi massa yang anggotanya bisa dari pegawai negeri sipil dan swasta dan memiliki basis membangun daerah dan negara.
Pengurus Soksi adalah orang mempunyai keahlian dalam menjalankan hukum positif dan selalu melakukan konsolidasi karena mengurus organisasi sama dengan memelihara bayi harus fokus, nilai pegabdiannya lebih tinggi dari partai.
Meskipun Soksi melahirkan Partai Golkar hingga besar dan memasyarakat di tanah air, namun kiprahnya hanya sebatas pengabdian bukan untuk kepentingan kelompok dan golongan melainkan demi kepentingan masyarakat banyak, ujarnya.
Pembukaan Musda Soksi Provinsi Bengkulu juga dihadiri Ketua DPD Golkar provinsi Bengkulu Kurnia Utama, undangan lainnya dan anggota soksi se-Bengkulu. (ANTARA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012