Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Bangunan penahan abrasi di  kawasan Pantai Panjang Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, mulai tertimbun pasir abrasi sehingga bangunan itu terkesan mubazir, padahal dana yang dicukurkan pada proyek tersebut mencapai puluhan miliar.

"Pembangunan penahan gelombang itu tujuannya untuk melindungi hutan cemara dari abrasi laut, namun sebagian besar saat ini sudah tertimbun pasir," kata seorang pedagang di depan sport center kawasan pantai panjang, Marno, Rabu.

Ia mengatakan, awalnya pembangunan penyangga gelombang itu untuk menahan pasir masuk ke pelataran senam pagi di lokasi itu, namun bangunan batu penyangga itu sudah hilang tertimbun pasir. "Kami juga merasa was-was berjualan disekitar itu bila terjadi gelombang tinggi air laut akan masuk ke kawasan itu," katanya.

Mestinya, kata dia, perencanan pembangunan pemecah gelombang itu lebih tinggi dari permukaan laut, sehingga bila terjadi gelombang tinggi air laut dan pasir tidak masuk ke jalan raya. Bangunan penahan gelombang di kawasan pantai panjang Bengkulu yang mulai tertimbun pasir itu dibangun tahun 2011. 

Satker pembangunan penahan gelombang kawasan obyek wisata pantai panjang Yan Ayub ketika dihubungi pesawat selulernya tidak aktif, sedangkan pejabat Balai Sungai dan Air juga tidak berhasil dihubungi.

Manager PT Waskita Karya Bengkulu, Sugeng ketika ditemui membenarkan pembangunan penahan gelombang yang tertimbun pasir itu adalah proyek 2011. Sedangkan pembangunan penahan gelombang 2012 sepanjang 2,1 kilometer dengan dana sekitar Rp48 miliar di kawasan itu, saat ini baru selesai dikerjakan dan kondisinya cukup bagus. "Kalau bangunan penahan gelombang yang kita kerjakan 2012 tidak ada masalah," ujarnya.
 
Bahkan,  ketinggian pembangunan penahan gelombang 2012 ditingkatkan dari ketinggian sebelumnya 4 meter menjadi 4,5 meter.  Ia memperkirakan, abrasi pasir itu datang dari imbas pengerukan alur pelabuhan laut Pulau Baai Bengkulu mencapai ribuan meter kubik. Sebab, pasir hasil pengerukan alur pelabuhan Pulau Baai dibuang di sekitar pantai tersebut.  Ke depan pembangunan penahan pantai itu hendaknya disesuaikan dengan tingginya ancaman gelombang dan abrasi, sehingga kawasan obyek wisata pantai panjang betul-betul aman dari ancaman bencana, ujarnya.(Z005)

Pewarta:

Editor : Rangga Pandu Asmara Jingga


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012