Bunga bangkai jenis Amorphophallus paeoniifolius mekar di halaman Laboratorium Jurusan Kehutanan Universitas Bengkulu (Unib).

"Bunga bangkai ini jenisnya sangat banyak  dan kebetulan yang mekar di depan laboratorium adalah Paeoniifolius atau termasuk yang berukuran kecil tapian bunganya bagus, serta relatif tak berbau," kata Dosen Kehutan Unib, Yansen di kompleks Laboratorium Kehutanan, Rabu.

Yansen mengatakan Amorphophallus paeonifolius adalah jenis bunga bangkai yang mudah tumbuh serta dapat tumbuh di luar habitatnya aslinya.

Selain Amorphophallus paeoniifolius, di halaman laboratoriun itu juga terdapat jenis Amorphophallus titanum atau yang berukuran raksasa.

"Kalau di Sumatera ada 20 jenis dan kebetulan di depan laboratorium kita hanya ada dua jenis," ujarnya.

Ia mengatakan Amorphophallus sp adalah keluarga keladi dan mempunyai umbi untuk perkembang biak.

Selain melalui ilumbi, tumbuhan ini juga dapat diperbanyak dengan buah yang muncul dari bunga tersebut.

Bunga ini menjalani dua fase yakni vegetatif yang berararti pertumbuhan batang dari umbi, satu umbi untuk satu individu dan kemudian batangnya mati, setelah itu bisa tumbuh batang lagi bisa juga langsung tumbuh bunga atau fase generatif.

"Sudah tiga tahun terakhir setiap akhir tahun muncul bunga." ujarnya.

Yansen mengatakan bunga yang muncul bukan dari umbi yang sama setiap tahunnya.

Bunga ini dapat dinikmati dalam kondisi mekar selama enam hingga tujuh hari.

Bunga ini digunakan untuk penelitian dan pengamatan perkembangan bunga bangkai.

Pewarta: Gogo Priogo

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019