Perum Bulog Sub Divisi Regional (divre) Rejang Lebong yang membawahi tiga kabupaten di Bengkulu saat ini tengah mendesain kemasan dan logo beras produksi lokal yang dinamakan beras Rafflesia slyp super.

Kepala Perum Bulog Subdivre Rejang Lebong, Muhammad Ade Saputra saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu, mengatakan beras lokal Rafflesia ini nantinya akan menjadi kebanggaan provinsi  Bengkulu yang selama ini dikenal sebagai daerah endemis bunga langka Rafflesia.

"Nantinya kita akan tampung seluruh beras lokal yang dihasilkan petani dalam 10 kabupaten kota di Bengkulu dan selanjutnya kita olah serta kemas menjadi beras Rafflesia sehingga bisa dipasarkan secara online," ujar dia.

Potensi pengembangan beras lokal itu sendiri tambah dia, saat ini cukup menjanjikan karena beras yang dihasilkan petani Bengkulu tidak kalah dengan yang dihasilkan oleh daerah lainnya.

"Bengkulu punya beras Seginim yang berasal dari Kabupaten Bengkulu Selatan, kemudian beras Talang Benih Curup dan lainnya, pemasarannya akan kita lakukan melalui aplikasi panganan.com, sehingga bisa beredar secara nasional," ujarnya.

Kemasan dan logo beras Rafflesia tersebut kata dia, nantinya akan diserahkan ke Perum Bulog Divre Bengkulu sehingga bisa mengelolanya, sedangkan pihaknya hanya membuat desain kemasan dan logos serta mengurus pengeluaran barcode, pendaftaran beras kemasan ke Kementerian Perdagangan dan lainnya.

Beras kemasan lokal itu, kata dia, akan memiliki ukuran 5 dan 10 kg dengan harga jual Rp11.000 hingga Rp12.000 per kilogram.

"Mudah-mudahan pengurusan izin dan lainnya bisa selesai dengan cepat sehingga produk beras lokal ini dapat segera masuk ke pasaran nasional," ujarnya.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019