Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Perayaan Natal mengingatkan kembali kepada umat Kristiani untuk menjadi pembawa damai dan sukacita sebagaimana Yesus Kristus telah lahir ke dunia.
"Yesus lahir ke dunia membawa damai dan sukacita, seperti itu juga kesaksian hidup yang dituntut dari umat Kristen," kata Pendeta Freediana Bukit, saat menyampaikan khotbah ibadah Natal di Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Kota Bengkulu, Selasa.
Tema Natal yang dikutip dari Injil Lukas 2 ayat 8 hingga 14 mengajak seluruh umat agar dalam kehidupan sehari-hari, menjadi pembawa damai dan sukacita.
Hal pertama yang harus dilakukan kata Pendeta, adalah mengetahui cara menciptakan kedamaian. Sebab, mustahil tercipta damai jika dalam hati manusia masih penuh iri dan dengki.
"Menciptakan damai itu adalah melepas semua ego, menghilangkan iri dan dengki terhadap sesama," katanya.
Kelahiran Yesus Kristus di kandang domba, tempat yang sangat sederhana, bahkan terbilang hina mengingatkan kembali kepada umat Kristen tentang makna kehadiran Juruselamat.
Melalui peristiwa Natal, umat nasranami juga diingatkan untuk kembali merefleksikan perjalanan kehidupan, terutama keimanan selama setahun ini.
"Banyak yang terjadi, dan banyak juga hal-hal yang kita inginkan tidak terjadi, tapi tetap yakin bahwa sukacita yang sebenarnya sudah hadir di antara kita," katanya.
Ibadah Natal yang diikuti sekitar 100 jemaat itu berlangsung mulai pukul 10.00 WIB, usai ibadah, para jemaat saling bersalam-salaman mengucapkan selamat Natal.
Pantauan secara umum, pelaksanaan ibadah Natal di Kota Bengkulu berlangsung aman dan lancar.
Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah turun langsung memantau pelaksanaan ibadah Natal di sejumlah gereja.
Dua gereja yang dipantau Gubernur yakni Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) Kelurahan Tebeng dan Gereja Katolik Santo Yohanes Penginjil di Kelurahan Kampung Kota Bengkulu.
"Pelaksanaan ibadah berjalan tertib dan lancar di tengah-tengah suasana aman dan kondusif," kata gubernur kepada wartawan. (ANTARA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Yesus lahir ke dunia membawa damai dan sukacita, seperti itu juga kesaksian hidup yang dituntut dari umat Kristen," kata Pendeta Freediana Bukit, saat menyampaikan khotbah ibadah Natal di Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Kota Bengkulu, Selasa.
Tema Natal yang dikutip dari Injil Lukas 2 ayat 8 hingga 14 mengajak seluruh umat agar dalam kehidupan sehari-hari, menjadi pembawa damai dan sukacita.
Hal pertama yang harus dilakukan kata Pendeta, adalah mengetahui cara menciptakan kedamaian. Sebab, mustahil tercipta damai jika dalam hati manusia masih penuh iri dan dengki.
"Menciptakan damai itu adalah melepas semua ego, menghilangkan iri dan dengki terhadap sesama," katanya.
Kelahiran Yesus Kristus di kandang domba, tempat yang sangat sederhana, bahkan terbilang hina mengingatkan kembali kepada umat Kristen tentang makna kehadiran Juruselamat.
Melalui peristiwa Natal, umat nasranami juga diingatkan untuk kembali merefleksikan perjalanan kehidupan, terutama keimanan selama setahun ini.
"Banyak yang terjadi, dan banyak juga hal-hal yang kita inginkan tidak terjadi, tapi tetap yakin bahwa sukacita yang sebenarnya sudah hadir di antara kita," katanya.
Ibadah Natal yang diikuti sekitar 100 jemaat itu berlangsung mulai pukul 10.00 WIB, usai ibadah, para jemaat saling bersalam-salaman mengucapkan selamat Natal.
Pantauan secara umum, pelaksanaan ibadah Natal di Kota Bengkulu berlangsung aman dan lancar.
Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah turun langsung memantau pelaksanaan ibadah Natal di sejumlah gereja.
Dua gereja yang dipantau Gubernur yakni Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) Kelurahan Tebeng dan Gereja Katolik Santo Yohanes Penginjil di Kelurahan Kampung Kota Bengkulu.
"Pelaksanaan ibadah berjalan tertib dan lancar di tengah-tengah suasana aman dan kondusif," kata gubernur kepada wartawan. (ANTARA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012