Provinsi Bengkulu segera memiliki rel kereta api sepanjang 168 kilometer yang menghubungkan Pelabuhaan Pulau Baai, Kota Bengkulu ke Kecamatan Kota Padang, Kabupaten Rejang Lebong.

Baca juga: Tanah warga terkena jalan tol dihargai Rp28 ribu per meter

Pembangunan rel kereta api ini pun telah dituangkan dalam perjanjian Non Disclosure Agreement (NDA) antara Pacific Group dengan Direktur Utama PT. Trans Rentang Nusantara, sebagai pihak ketiga pembangunan rel kereta api Pulau Baai - Kota Padang. Penandatanganan NDA ini juga disaksikan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah.

Direktur Utama PT Trans Rentang Nusantara Indrajaya Putra Januar mengatakan, kerjasama NDA dengan Pasific Group diklaim mampu mempercepat proses pembangunan, sehingga impian Gubernur Bengkulu bisa cepat terealisasi.

"Ini jelas harapan kita bersama, saya memastikan jika tidak ada kendala dalam tahapan-tahapan ini, termasuk study kelayakan dan dukungan dari pemerintah pusat saya rasa dalam waktu dekat akan terlaksana," kata Indrajaya dalam keterangan tertulisnya, Minggu.

Sementara itu, Gubernur Rohidin Mersyah berharap betul rencana pembangunan rel kereta api tersebut bisa segera rampung, sehingga dampak pembangunan bisa dirasakan dalam mendorong perekonomian masyarakat Bengkulu dengan cepat.

Baca juga: 200 bidang tanah siap dibebaskan untuk tol Bengkulu-Sumsel

"Pembangunan ini sangat potensial karena efeknya tidak hanya untuk masyarakat Bengkulu, namun juga akan berdampak positif terhadap perkembangan ekonomi kawasan tengah pulau Sumatera," papar Rohidin.

Gubernur Bengkulu menambahkan, ketika akses ke barat Pulau Sumatera dibuka melalui Pelabuhan Pulau Baai, akan menimbulkan dampak ekonomi yang besar dan sangat menjanjikan untuk bisnis.

"Diketahui saat ini kebutuhan logistik kawasan tengah Sumatera masih disuply melalui Selat Sunda, sehingga harapannya Bengkulu bisa menjadi penyuplay nantinya," jelas Rohidin.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020