Dinas Tanaman Pangan, Holtikuktura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu menetapkan harga beli Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit di tingkat pabrik di Provinsi Bengkulu untuk 22 Januari hingga 22 Februari 2020 seharga Rp1.644 per kilogram.

Kepala Dinas TPHP, Ricky Gunarwan mengatakan, harga ini ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara Dinas TPHP Provinsi Bengkulu bersama organisasi pengusaha kelapa sawit dan organisasi petani sawit di Provinsi Bengkulu.

Kata Ricky, penetapan harga beli TBS dari pengusaha kelapa sawit kepada petani kelapa sawit kali ini lebih tinggi Rp200 rupiah dibandingkan harga pada bulan Desember 2019 lalu yakni Rp1.455 per kilogram.

Kenaikan harga beli TBS ini tak terlepas dari mulai membaiknya harga minyak mentah kelapa sawit atau CPO di dunia. Harga CPO kini ditetapkan Rp9.316 per kilogram dan harga cangkang kelapa sawit mencapai Rp5.892  per kilogram dengan indeks K 81,53 persen.

"Dalam beberapa bulan ini ada kenaikan Rp200 rupiah. Dengan membaiknya harga CPO ditingkat dunia, maka harga TBS juga mulai membaik.  Sejak Desember 2019 harganya menunjukan tren yang positif," kata Ricky di Bengkulu, Kamis (23/1).

Ricky menjelaskan, pengusaha kepala sawit boleh membeli TBS dari petani dengan harga Rp1.562 per kilogram atau dibawah harga yang telah ditetapkan yakni Rp1.644 per kilogram. Hal ini lantaran pihaknya memberikan ambang batas beli terendah yakni minimal 5 persen dari harga yang telah ditetapkan.

Penetapan harga beli TBS ini dihitung berdasarkan rentang harga terendah dan harga tertinggi pada bulan sebelumnya. Harga beli TBS terendah bulan sebelumnya yakni Rp1.415 per kilogram dan harga tertinggi mencapai Rp1.875 per kilogram.

Ricky mengakui sempat terjadi penurunan produktifitas hasil panen sawit petani di Provinsi Bengkulu. Hal ini lantaran musim kemarau yang melanda wilayah Provinsi Bengkulu pada pertengahan hingga akhir 2019 lalu.

Akibat kekurangan pasokan air, hasil panen petani sawit di Provinsi Bengkulu rata-rata sempat menurun sebanyak 10 persen dari biasanya. Namun semenjak memasuki musim penghujan pada awal tahun 2020 ini hasil panen petani sawit di Provinsi Bengkulu mulai membaik.

"Memang akhir tahun kemarin itu produktifitas hasil panen petani sawit di Bengkulu sempat menurun 10 persen dari biasanya. Tetapi sekarang karena sudah memasuki musim penghujan nampaknya hasil panen petani mulai naik lagi. Kami juga sarankan petani memberi pupuk agar produksi sawitnya membaik," papar Ricky.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020