Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menegur salah satu pejabat Bank BRI karena telah membuat panik masyarakat terkait dugaan corona virus yang menyebabkan salah satu pegawai Huwaei dilarikan ke rumah sakit.
"Jangan bikin pernyataan dong kalau bukan dari Kemenkes," kata Menkes kepada salah satu pegawai BRI di depan Kantor Huawei di Gedung BRI 2 Sudirman, Jakarta.
Baca juga: Direktur bantah ada virus corona di BRI
Menurut Menkes, pengumuman terkait dugaan kasus virus tersebut bukanlah kewenangan kantor BRI, melainkan kewenangan Kemenkes.
"Bukan kapasitasnya untuk mengemukakan hal virus dan sebagainya, dan (itu) kapasitasnya Menkes," katanya.
Ia memastikan dirinya dan seluruh jajaran di Kemenkes telah melakukan upaya maksimal untuk mengantisipasi kemungkinan penyebarannya ke Indonesia.
"Aku akan 'ngecek' semua, termasuk pintu-pintu masuk negara. Aku cek semua. Kita ini sudah siaga 1 ini, enggak ada tidurnya," katanya menegaskan.
Menkes menyayangkan pernyataan pers dari BRI dan menegur mereka untuk seharusnya tidak membuat pernyataan yang meresahkan dan dapat merugikan pihak bank tersebut.
"Bayangkan kalau bank ini ndak operasional? Apa yang terjadi? Makanya tunggu. Menkes yang akan memberikan pernyataan setelah mengecek semua dengan detail. Tidak boleh membuat pernyataan apapun tanpa bukti," katanya.
Sebelumnya, Corporate Secretary Bank BRI Hari Purnomo melalui rilis pers memberikan pernyataan menyusul adanya informasi tentang salah satu karyawan Huawei yang diduga terkena virus corona.
"Sehubungan dengan adanya informasi mengenai salah satu pekerja/karyawan Huawei yang terjangkit virus nCoV (corona virus) yang berkantor di Gedung BRI, Jakarta, maka dapat kami sampaikan bahwa Bank BRI saat ini telah berkoordinasi dengan Huawei dan pihak terkait untuk melakukan investigasi terkait kebenaran informasi tersebut," katanya.
"Pekerja Huawei yang demam telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis serta diagnosa kebenaran terkena Virus Corona," kata Hari Purnomo.
Pasien yang diduga terjangkit virus corona telah dirawat di Rumah Sakit Siloam dan telah dinyatakan hanya menderita sakit radang tenggorokan biasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
"Jangan bikin pernyataan dong kalau bukan dari Kemenkes," kata Menkes kepada salah satu pegawai BRI di depan Kantor Huawei di Gedung BRI 2 Sudirman, Jakarta.
Baca juga: Direktur bantah ada virus corona di BRI
Menurut Menkes, pengumuman terkait dugaan kasus virus tersebut bukanlah kewenangan kantor BRI, melainkan kewenangan Kemenkes.
"Bukan kapasitasnya untuk mengemukakan hal virus dan sebagainya, dan (itu) kapasitasnya Menkes," katanya.
Ia memastikan dirinya dan seluruh jajaran di Kemenkes telah melakukan upaya maksimal untuk mengantisipasi kemungkinan penyebarannya ke Indonesia.
"Aku akan 'ngecek' semua, termasuk pintu-pintu masuk negara. Aku cek semua. Kita ini sudah siaga 1 ini, enggak ada tidurnya," katanya menegaskan.
Menkes menyayangkan pernyataan pers dari BRI dan menegur mereka untuk seharusnya tidak membuat pernyataan yang meresahkan dan dapat merugikan pihak bank tersebut.
"Bayangkan kalau bank ini ndak operasional? Apa yang terjadi? Makanya tunggu. Menkes yang akan memberikan pernyataan setelah mengecek semua dengan detail. Tidak boleh membuat pernyataan apapun tanpa bukti," katanya.
Sebelumnya, Corporate Secretary Bank BRI Hari Purnomo melalui rilis pers memberikan pernyataan menyusul adanya informasi tentang salah satu karyawan Huawei yang diduga terkena virus corona.
"Sehubungan dengan adanya informasi mengenai salah satu pekerja/karyawan Huawei yang terjangkit virus nCoV (corona virus) yang berkantor di Gedung BRI, Jakarta, maka dapat kami sampaikan bahwa Bank BRI saat ini telah berkoordinasi dengan Huawei dan pihak terkait untuk melakukan investigasi terkait kebenaran informasi tersebut," katanya.
"Pekerja Huawei yang demam telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis serta diagnosa kebenaran terkena Virus Corona," kata Hari Purnomo.
Pasien yang diduga terjangkit virus corona telah dirawat di Rumah Sakit Siloam dan telah dinyatakan hanya menderita sakit radang tenggorokan biasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020