Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan jumlah siswa sekolah dasar (SD) negeri di daerah itu saat ini turun setiap tahunnya.

Ketua Komisi I DPRD Rejang Lebong Hidayatullah di Rejang Lebong, Kamis mengatakan berkurangnya jumlah siswa SD negeri tersebut karena sekolah-sekolah itu kalah bersaing dengan sekolah swasta, baik yang berbasis keagamaan maupun umum.

"Sudah kami ke cek di beberapa sekolahan, sebagai contohnya adalah di salah satu SD negeri dalam Kecamatan Curup Timur yang pada lima tahun sebelumnya jumlah siswa untuk kelas 1 bisa mencapai 40 orang, tapi sekarang jumlahnya hanya 12 orang," ujar dia.

Berkurangnya jumlah siswa SD negeri di daerah itu, kata dia, selain minat para orang tua untuk menyekolahkan anaknya sekolah negeri mulai turun, juga akibat tidak bertambahnya sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah negeri.

"Sebaliknya minat orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah swasta berbasis keagamaan, seperti SD IT maupun MIN, bahkan para orang tua saat ini berlomba-lomba untuk memasukkan anaknya di sekolah berbasis agama sehingga jumlah siswa yang masuk ke sekolah-sekolah ini setiap tahunnya selalu banyak," ujar dia.

Untuk itu, pihaknya meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong mencari solusi yang tepat sehingga sejumlah SDN yang ada di wilayah itu dapat diminati lagi oleh masyarakat, dengan membuat inovasi-inovasi baru sehingga tidak kalah dengan sekolah swasta.

"Kalau di sekolah-sekolah berbasis keagamaan ini seperti SD IT atau madrasah ibtidaiyah pelajaran agamanya lebih banyak sehingga para orang tua berminat menyekolahkan anaknya ke sekolah itu, maka bisa saja dilakukan penambahan pelajaran agama di SD negeri," katanya.

Permasalahan dunia pendidikan di Rejang Lebong itu, sudah disampaikan dalam dengar pendapat dengan dinas terkait, baru-baru ini, sehingga ada beberapa opsi yang akan dilakukan, seperti penggabungan sekolah yang kekurangan murid atau regrouping, namun hal itu bukan solusi tepat jika masih ada solusi lainnya.

Dia mencontohkan inovasi yang dilakukan Disdikbud Kabupaten Muara Enim, Sumsel, yang merekrut guru honorer muda atau kaum milenial yang diminta untuk berkreasi di sekolah tempatnya bekerja masing-masing sehingga SD negeri ditempat itu tetap diminati warga.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020