Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Rabu siang (5/2) meresmikan monumen pahlawan nasional sekaligus ibu negara pertama Fatmawati Soekarno di Simpang Lima Ratu Samban, Kota Bengkulu.

Sejumlah tokoh nasional lainnya ikut mendampingi Jokowi dalam acara peresmian monumen ini, mereka diantaranya Ketua DPR RI Puan Maharani, Wakil Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin, Menko PMK Muhajir Efendi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Menurut Jokowi, Fatmawati Soekarno merupakan sosok yang berjasa dalam upaya merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Perempuan asal Provinsi Bengkulu itu disebut memiliki peran penting dibalik prosesi proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 yakni menjahit bendera pusaka merah putih.

Baca juga: Sembilan tuntutan mahasiswa untuk Jokowi, termasuk tutup PLTU batu bara

Baca juga: Jokowi batal "ground breaking" tol Bengkulu

"Ibu Fatmawati bukan hanya ibunya warga Bengkulu, tetapi juga ibunya seluruh rakyat Indonesia. Beliau selamanya akan dikenang karena visi dan pandangan beliau yang jauh kedepan. Atas jasa beliau kita bangsa Indonesia memiliki bendera pusaka merah putih yang dijahit dengan tangan beliau sendiri dan dipersiapkan sebelum Indonesia merdeka," kata Jokowi dalam pidatonya saat meresmikan monumen tersebut.

Kata Jokowi, sebagai ibu negara, Fatmawati selalu mendukung perjuangan Presiden Soekarno baik sebelum dan diawal-awal kemerdekaan Republik Indonesia. Kehadiran Fatmawati dianggap sebagai salah satu motivasi Bung Karno untuk selalu menjaga mimpi kemerdekaan Indonesia ditengah keterbatasan massa penjajahan.

Presiden Jokowi meminta peran Fatmawati Soekarno ini dijadikan pelajaran bagi generasi hari ini terutama tentang keteladanan dan pentingnya arti pengorbanan. Melalui peresmian monumen ini, sambung Jokowi, sebagai penanda bukti hormat bangsa Indonesia atas perjuangan Fatmawati Soekarno.

"Mengingatkan kita semua anak-anak bangsa sebagai generasi penerus untuk meneladani sikap kenegarawanan ibu Fatmawati, memotifasi bangkitnya sikap-sikap kepahlawanan, reja berkorban untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa," papar Jokowi.

Jokowi juga meminta masyarakat Provinsi Bengkulu untuk selalu merawat dan menjaga monumen bersejarah ini. Hal ini sebagai bentuk penghargaan terhadap semangat perjuangan Fatmawati Soekarno yang tak lekang oleh waktu.

Sebelumnya, patung monumental ini dibuat oleh pematung profesional Indonesia Nyoman Nuarta. Monumen ini dibiayai menggunakan dana CSR konsorsium perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pembuatan monumen ini juga telah disetujui oleh anak-anak pasangan Bung Karno dan Fatmawati beserta keluarga besar Fatmawati Soekarno.

Baca juga: Empat mahasiswa Bengkulu diamankan polisi saat mendemo presiden Jokowi

Baca juga: Aktivis bentang spanduk sambut Presiden Jokowi di area PLTUb Bengkulu

Setelah meresmikian monumen ini, Presiden Jokowi beserta rombongan diketahui langsung bertolak ke Jakarta melalui bandara Fatmawati Bengkulu. Keberadaan Jokowi di Bengkulu hanya sekitar 2 jam saja. Jokowi tiba sekitar pukul 10.00 WIB dan langsung bertolak lagi ke Jakarta sekitar pukul 12.00 WIB.

Saat di Bengkulu, Presiden Jokowi juga sempat mengunjungi kediaman Fatmawati Soekarno di Kelurahan Penurunan, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu. Kediaman Fatmawati Soekarno itu kini telah menjadi museum.

Peresmian monumen bersejarah ini bertepatan juga dengan peringatan Haul Fatmawati Soekarno. Anak dari pasangan Hasan Dien yang merupakan tokoh Muhammadiyah dan Siti Chadijah ini lahir di Bengkulu pada 5 Februari 1923.

Fatmawati kemudian disunting oleh Bung Karno untuk menjadi istrinya pada 1 Juni 1943 atau dua tahun sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Dari pernikahan ini, keduanya dikaruniai 5 orang anak yang salah satunya menjadi Presiden ke-5 Republik Indonesia. 

Kelima anak pasangan Bung Karno dan Fatmawati tersebut yakni Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekrnoputri, Sukmawati Seokarnoputri dan Guruh Soekarnoputra.

Fatmawati menghembuskan nafas terakhirnya pada 14 Mei 1980 di Malaysia setelah terkena serangan jantung dalam perjalanan pulang dari ibadah umrih di tanah suci Mekah. Fatmawati dimakamkan di Karet Bivak, Jakarta.

Sukmawati Seokarnoputri saat menghadiri peresmian monumen ini mengatakan, dalam suasana menjelang proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, Bung Karno memberikan tugas suci dan mulia kepada Fatmawati untuk menjahit bendera merah putih. Saat itu Fatmawati dalam kondisi sedang mengandung anak pertama pasangan ini.

"Bung Karno bilang sama Jepang saya mau kain merah dan putih, kemudian disediakan oleh pemerintah Jepang. Ibu Fatmawati melaksanakan tugas suci dan mulia yakni menjahit bendera merah putih yang dikibarkan pada 17 Agustus 1945," papar Sukmawati.

Bendera merah putih yang dijahit Fatmawati Soekarno itu kini dikenal dengan bendera pusaka. Bendera itu kini disimpan bukti sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia di museum Monas. Bendera pusaka ini juga dikeluarkan setiap upacara peringatan kemerdekaan pada 17 Agustus.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020