Belasan pengemudi angkutan kota rute Lubuk Begalung-Air Pacah Padang berunjuk rasa ke Kantor Balai Kota Padang karena penghasilannya menurun sejak beroperasinya Bus Trans Padang.

"Sudah lima hari ini Trans Padang beroperasi, biasanya sehari kami masih bisa membawa uang pulang hingga Rp80 ribu, sekarang Rp30 ribu saja sudah sulit," kata perwakilan pengemudi angkot Ujang Asril di Padang, Rabu.

Baca juga: Curah hujan tinggi akibatkan 10 ton ikan di Danau Maninjau mati

Menurut dia sejak dioperasikannya bus Trans Padang koridor IV dengan rute Teluk Bayur-Anak Air yang melewati jalur Bypass Padang angkutan kota kian sulit mendapatkan penumpang.

"Pada hari biasa kami paling banyak dapat dua trip pagi dan dua trip sore, tapi sekarang karena sudah ada Trans Padang kian sulit," katanya.

Ia berharap Pemerintah Kota Padang menata ulang rute angkutan kota sehingga tetap dapat penumpang.

Pada aksi tersebut pengemudi angkot memarkirkan kendaraannya di halaman Balai Kota Padang.

Baca juga: Warga Padang Panjang yang hanyut ditemukan meninggal

Baca juga: Didemo warga, ratusan turis China batal ke Tanah Datar Sumbar

Dinas Perhubungan Padang, Sumatera Barat mengaktifkan koridor empat Bus Trans Padang rute Bypass-Anak Air dengan jarak tempuh sepanjang 25 kilometer sejak awal Februari 2020.

Kepala Dinas Perhubungan Padang Dian Fakri mengatakan pada tahap awal pihaknya mengoperasikan sebanyak enam unit bus trans Padang untuk koridor baru tersebut.

Dengan mekanisme keberangkatan dibagi menjadi tiga unit dari arah utara Anak Air dan tiga unit dari selatan Teluk Bayur.

Namun ketika kebutuhan meningkat operasional bus akan ditambah menjadi sepuluh unit.

Operasional pada koridor empat tersebut dibagi tiga tahap dalam sehari, namun tidak sampai malam hari. Dimulai dari pukul 06.15- 08.20 WIB, siang pukul 11.30 -13.30 WIB, sore 16.00 – 17.00 WIB.

Baca juga: Seorang pasien diduga suspect Mers Corv dirawat RSUP M Djamil Padang

Baca juga: Ini sejumlah destinasi wisata yang dikunjungi WNA China di Sumbar

Terkait dengan adanya keluhan dari sopir angkutan kota tersebut ia mengatakan akan membahas dan meninjau ulang rute tersebut.

"Sebenarnya sopir angkot tidak menolak Trans Padang tapi menyampaikan keluhan pendapatannya yang berkurang," ujarnya.

Ia mengakui dengan adanya Trans Padang penumpang angkutan kota berkurang karena ada pilihan moda baru bagi masyarakat.

Dian mengatakan akan menata ulang rute angkot tersebut dan membahas bersama Organda.

Pewarta: Ikhwan Wahyudi

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020