Beragam jajanan tempo dulu dihadirkan pada Festival Jajanan Tradisional yang digelar oleh Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat, di kawasan Gelanggang Olahraga (GOR) Agus Salim pada Minggu.
"Mengambil tema Basamo manjapuik salero lamo (bersama menjemput selera lama), kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan untuk memperkenalkan kalender even kepariwisataan," kata Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa di Padang, Minggu.
Pada kegiatan ini juga digelar lomba rangking satu kue tempo dulu oleh SMP se-Kota Padang. Penganan tradisional yang ditampilkan mulai dari lapek, onde-onde hingga beragam kue basah.
Menurut Hendri, ajang ini juga bertujuan untuk memperkenalkan kembali variasi jajanan tradisional yang merupakan warisan dari nenek moyang kepada generasi muda di Kota Padang.
"Di tengah kemajuan zaman pada teknologi industri 4.0 tidak menutup kemungkinan, makanan warisan nenek moyang yang diwariskan tidak akan dikenal lagi oleh generasi muda, karena akan digantikan makanan ala Eropa atau makanan lainnya," kata dia.
Ia mengutarakan harapannya agar melalui festival tersebut generasi muda Kota Padang akan mengenal dan mencintai makanan tradisional.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Arfian mengatakan berbeda dengan even sebelumnya, festival jajanan tradisional ini dilaksanakan tidak menggunakan APBD Kota Padang.
Even ini murni digagas oleh Komunitas Peduli Cagar Budaya Kota Padang yang didukung oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Pangan dan Dinas Perdagangan Kota Padang.
"Peserta yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari 11 kecamatan, 10 nagari dan beberapa perguruan tinggi di Kota Padang, serta khusus untuk lomba Rangking Satu Kue Saisuak diikuti oleh SMP se-Kota Padang," paparnya.
Sementara salah seorang pelajar SMP di Padang Roni mengatakan kegiatan ini bisa memperkenalkan beragam kue khas kota Padang yang selama ini jarang dijumpai. "Ternyata rasanya tidak kalah enak, walau pun kue tradisional, gizinya pun baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
"Mengambil tema Basamo manjapuik salero lamo (bersama menjemput selera lama), kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan untuk memperkenalkan kalender even kepariwisataan," kata Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa di Padang, Minggu.
Pada kegiatan ini juga digelar lomba rangking satu kue tempo dulu oleh SMP se-Kota Padang. Penganan tradisional yang ditampilkan mulai dari lapek, onde-onde hingga beragam kue basah.
Menurut Hendri, ajang ini juga bertujuan untuk memperkenalkan kembali variasi jajanan tradisional yang merupakan warisan dari nenek moyang kepada generasi muda di Kota Padang.
"Di tengah kemajuan zaman pada teknologi industri 4.0 tidak menutup kemungkinan, makanan warisan nenek moyang yang diwariskan tidak akan dikenal lagi oleh generasi muda, karena akan digantikan makanan ala Eropa atau makanan lainnya," kata dia.
Ia mengutarakan harapannya agar melalui festival tersebut generasi muda Kota Padang akan mengenal dan mencintai makanan tradisional.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Arfian mengatakan berbeda dengan even sebelumnya, festival jajanan tradisional ini dilaksanakan tidak menggunakan APBD Kota Padang.
Even ini murni digagas oleh Komunitas Peduli Cagar Budaya Kota Padang yang didukung oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Pangan dan Dinas Perdagangan Kota Padang.
"Peserta yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari 11 kecamatan, 10 nagari dan beberapa perguruan tinggi di Kota Padang, serta khusus untuk lomba Rangking Satu Kue Saisuak diikuti oleh SMP se-Kota Padang," paparnya.
Sementara salah seorang pelajar SMP di Padang Roni mengatakan kegiatan ini bisa memperkenalkan beragam kue khas kota Padang yang selama ini jarang dijumpai. "Ternyata rasanya tidak kalah enak, walau pun kue tradisional, gizinya pun baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020