Pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyebutkan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan setempat dilakukan secara bertahap.

Sekretaris Disdikbud Rejang Lebong Redho Yusawi dihubungi di Rejang Lebong, Minggu, mengatakan peningkatan sarana dan prasarana (Sapras) pendidikan di wilayah itu saat ini masih mengandalkan anggaran yang bersumber dari pemerintah pusat mengingat keterbatasan anggaran yang dimiliki daerah itu.

"Saat ini kita masih mengandalkan anggaran dari pusat yang berasal dari dana alokasi khusus atau DAK pendidikan, di mana tahun ini DAK pendidikan yang akan kita terima mencapai Rp7 miliar, sedangkan dana alokasi umum atau DAU sekitar Rp600 juta," ujar dia.

Dana DAK bidang pendidikan yang akan diterima daerah itu kata dia, akan dialokasikan ke sekolah-sekolah terutama SD negeri yang kondisi bangunan sekolahnya membutuhkan perbaikan dan pembangunan gedung baru maupun sarana sanitasi.

Sementara itu, anggaran yang bersumber dari DAU sebesar Rp600 juta kata dia, rencananya akan mereka alokasikan kepada sejumlah SMP negeri untuk pembangunan tempat ibadah berupa mushola serta satu unit pagar.

Sejauh ini kondisi sekolah dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong terdiri dari 172 unit SD negeri dan 44 unit SMP negeri, di mana untuk kondisi sekolah SD ini sebagian besar sudah mulai mengalami kerusakan mengingat dibangun pada masa pemerintahan Orde Baru.

"Kerusakan sekolah tingkat SD ini lebih banyak mengingat rata-rata dibangun pada pemerintahan Orde Baru, sedangkan untuk sekolah tingkat SMP juga ada yang mengalami kerusakan," jelas dia.*

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020