Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong akan melakukan penambahan penyertaan modal di Bank Bengkulu dengan besaran mencapai Rp20 miliar, sehingga nantinya total penyertaan modal pemkab setempat mencapai Rp50 miliar.
"Pada tahun ini akan kita siapkan penambahan penyertaan modal ke Bank Bengkulu sebesar Rp20 miliar, penambahan penyertaan modal ini akan dimasukan dalam penyusunan APBD Perubahan 2020," ujar Bupati Rejang Lebong Ahmad Hijazi usai menghadiri coffee morning Bank Bengkulu bersama unsur Muspida di salah satu hotel yang ada di Rejang Lebong, Selasa.
Penambahan penyertaan modal untuk Bank Bengkulu tersebut kata dia, merupakan kesepakatan bersama dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Bengkulu beberapa waktu lalu. Di mana peserta rapatnya diikuti oleh seluruh kepala daerah di Provinsi Bengkulu.
Dalam rapat itu masing-masing pemerintah daerah di Provinsi Bengkulu sepakat untuk menambah penyertaan modal sebesar Rp20 miliar, sedangkan untuk Pemprov Bengkulu akan menambah penyertaan modalnya sebesar Rp100 miliar.
Untuk itu dia mengimbau daerah lainnya untuk segera merealisasikan kesepakatan sebelumnya, karena kesepakatan penambahan penyertaan modal ini guna mendukung persyaratan Bank Bengkulu dalam memenuhi standar buku satu dan menuju buku dua.
Sementara itu, Ketua DPRD Rejang Lebong Mahdi Husen dalam kesempatan itu menyatakan rencana penambahan penyertaan modal ke Bank Bengkulu itu akan dibahas bersama kedua belah pihak sehingga bisa dimasukan dalam penyusunan APBD-P 2020 mendatang.
Sedangkan Dirut Bank Bengkulu Agussalim, mengucapkan terimakasih atas rencana penambahan penyertaan modal oleh Pemkab Rejang Lebong, selain itu dia juga mengajak kalangan masyarakat Rejang Lebong untuk berpartisipasi memiliki bank daerah itu dengan membeli saham seri B yang perlembarnya Rp4 juta.
Keuntungan dari pembelian saham seri B Bank Bengkulu ini kata dia, cukup menjanjikan karena deviden yang di dapatkan berkisar antara 12 sampai 15 persen setiap tahunnya. Selain itu, untuk keamanan sendiri tidak perlu dikhawatirkan karena pelepasan saham seri B Bank Bengkulu ini sudah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
"Pada tahun ini akan kita siapkan penambahan penyertaan modal ke Bank Bengkulu sebesar Rp20 miliar, penambahan penyertaan modal ini akan dimasukan dalam penyusunan APBD Perubahan 2020," ujar Bupati Rejang Lebong Ahmad Hijazi usai menghadiri coffee morning Bank Bengkulu bersama unsur Muspida di salah satu hotel yang ada di Rejang Lebong, Selasa.
Penambahan penyertaan modal untuk Bank Bengkulu tersebut kata dia, merupakan kesepakatan bersama dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Bengkulu beberapa waktu lalu. Di mana peserta rapatnya diikuti oleh seluruh kepala daerah di Provinsi Bengkulu.
Dalam rapat itu masing-masing pemerintah daerah di Provinsi Bengkulu sepakat untuk menambah penyertaan modal sebesar Rp20 miliar, sedangkan untuk Pemprov Bengkulu akan menambah penyertaan modalnya sebesar Rp100 miliar.
Untuk itu dia mengimbau daerah lainnya untuk segera merealisasikan kesepakatan sebelumnya, karena kesepakatan penambahan penyertaan modal ini guna mendukung persyaratan Bank Bengkulu dalam memenuhi standar buku satu dan menuju buku dua.
Sementara itu, Ketua DPRD Rejang Lebong Mahdi Husen dalam kesempatan itu menyatakan rencana penambahan penyertaan modal ke Bank Bengkulu itu akan dibahas bersama kedua belah pihak sehingga bisa dimasukan dalam penyusunan APBD-P 2020 mendatang.
Sedangkan Dirut Bank Bengkulu Agussalim, mengucapkan terimakasih atas rencana penambahan penyertaan modal oleh Pemkab Rejang Lebong, selain itu dia juga mengajak kalangan masyarakat Rejang Lebong untuk berpartisipasi memiliki bank daerah itu dengan membeli saham seri B yang perlembarnya Rp4 juta.
Keuntungan dari pembelian saham seri B Bank Bengkulu ini kata dia, cukup menjanjikan karena deviden yang di dapatkan berkisar antara 12 sampai 15 persen setiap tahunnya. Selain itu, untuk keamanan sendiri tidak perlu dikhawatirkan karena pelepasan saham seri B Bank Bengkulu ini sudah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020