Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyatakan produktivitas kopi yang dihasilkan daerah itu dalam setiap hektarenya lebih tinggi dari rata-rata nasional.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Rejang Lebong Suherman di Rejang Lebong, Selasa, mengatakan produksi kopi yang dihasilkan petani di Kabupaten Rejang Lebong saat ini terus membaik seiring berjalannya program pengembangan dan peningkatan hasil produksi kopi yang mereka lakukan.

"Rata-rata nasional itu per tahun dalam setiap hektare sekitar 713 kg, sedangkan rata-rata produktivitas biji kopi yang dihasilkan petani kita setiap hektare per tahun mencapai 745 kg," ujar dia.

Tingginya produktiovitas biji kopi yang dihasilkan petani setempat kata dia, dilakukan melalui berbagai cara diantaranya melalui program kopi sambung dengan mengambil klon yang terbukti tinggi produksinya dan kualitasnya lebih baik.

Dia menjelaskan, luas kebun kopi rakyat yang ada di Rejang Lebong saat ini mencapai 23.000 hektare dengan jumlah produksi mencapai 17.982,7 ton, dengan sebaran daerah penghasil terbanyak berada di Kecamatan Sindang Dataran yang rata-rata produktivitas per hektare mencapai 2,5 ton.

Sementara itu, permasalahan anjloknya harga jual biji kopi yang dihasilkan masyarakat terutama saat memasuki musim panen dalam setiap tahunnya karena berkaitan dengan pemasaran sehingga kalangan petani kopi diminta agar menjaga kualitas panen kopi yang dilakukan tidak sembarangan.

"Kopi yang dipetik tidak sembarangan ini harga jualnya bisa lebih tinggi dari pada kualitas asalan yang harganya rendah, tetapi kualitasnya tinggi itu mereka bisa menjual hingga Rp200.000 per kg, yang kita kelaskan di dalam kopi specialty yang memiliki aroma dan rasa yang istimewa," terangnya.

Sebelumnya Kepala Bidang Perkebunan Distanak Rejang Lebong, M Yusup menyebutkan produksi biji kopi asal daerah itu pada 2019 lalu mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, di mana untuk kopi jenis robusta total produksinya mencapai 17.795,01 ton, meningkat dari 2018  sebanyak 15.739,92 ton, dengan luas lahan mencapai 23.103 hektare.

Sedangkan untuk kopi jenis arabika pada 2018 menghasilkan sebanyak 179,250 ton, dan kemudian pada 2019 naik menjadi 187,71 ton , dengan luas areal tanam mencapai 519 hektare.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020