Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, berharap adanya kerja sama dengan pihak Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sei Gelam Jambi dalam melakukan konservasi ikan mikih, sejenis ikan liar yang hidup di sejumlah sungai di daerah ini agar keberadaannya tidak punah.

“Proposal dari bupati terkait dengan usulan konservasi ikan mikih di daerah ini ditanggapi oleh pemerintah pusat dan pemerintah menyerahkan kegiatan ini kepada Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sei Gelam Jambi. Kami berharap adanya kerja sama dengan pihak balai seperti kegiatan koservasi bisa berupa penelitian,” kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko Edy Aprianto dalam keterangannya di Mukomuko.

Ia mengatakan, instansinya berharap adanya kerja sama dengan pihak Balai Perikanan Budidaya Ikan Air Tawar Sei Gelam Jambi karena instansi ini tidak memiliki anggaran untuk melakukan berbagai aktivitas konservasi, pelestarian maupun penelitian ikan mikih ini.

Sekarang ini instansinya melakukan berbagai aktivitas konservasi, pelestarian dan penelitian ikan mikih secara swadaya dengan sumber daya manusia (SDM) yang sangat terbatas.

Untuk itu, ia mengatakan, kemungkinan pihak balai mempunyai anggaran untuk melakukan penelitian ikan mikih, kemudian menjadikan ikan ini bisa dibudidayakan dalam kolam air tawar.

Pemerintah daerah melalui Dinas Perikanan setempat melakukan kegiatan uji coba budi daya ikan mikih, sejenis ikan langka yang hanya hidup di sejumlah sungai di daerah ini agar bisa dipelihara.

Petugas instansi ini sebelumnya menangkap ribuan anak ikan mikih dari Sungai Air Dikit, selanjutnya anak-anak ikan tersebut dipelihara di dalam aquarium dan kolam ikan di Balai Benih Ikan di Kecamatan Lubuk Pinang.

Namun dari ribuan anak ikan mikih tersebut, sekitar 300 anak ikan mikih yang dipelihara dalam aquarium instansinya tidak mampu bertahan. Sehingga masih tersisa ratusan anak ikan mikih di kolam BBI. ***1***

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020