Masyarakat Desa Sindang Jaya, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu membudidayakan tanaman kapulaga yang ditanam dengan sistem tumpang sari dengan tanaman aren.

Kabid Perkebunan Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong M Yusup dihubungi di Rejang Lebong, Minggu, mengatakan budidaya tanaman kapulaga di bawah tegakan pohon aren tersebut dilakukan warga Desa Sindang Jaya, Kecamatan Sindang Kelingi.

"Budidaya tanaman kapulaga di bawah tegakan pohon aren ini dipelopori oleh bapak Jendro Sujarno Kepala Desa Sindang Jaya, di mana lahan yang dijadikan lokasi penanaman bersama ini dengan luasan mencapai 500 hektare," ujar dia.

Budidaya tanaman kapulaga yang merupakan salah satu jenis rempah yang dihasilkan dari biji tanaman dari genus Amomum dan Elettaria dalam famili Zingiberaceae atau keluarga jahe-jahean tersebut kata dia, merupakan suatu terobosan dalam dunia pertanian di daerah itu dan patut diberikan apresiasi.

Dia berharap, kalangan masyarakat Rejang Lebong nantinya bisa mencontoh terobosan atau inovasi masyarakat Desa Sindang Jaya ini sehingga nantinya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat setempat yang umumnya adalah petani kopi dan perajin gula aren.

Pengembangan tanaman kapulaga oleh warga Desa Sindang Jaya itu sendiri berkat adanya inisiasi inovasi komuditas pertanian beberapa waktu lalu oleh Konsorsium Nasional Asri Indonesia sehingga tergerak untuk mengintegrasikan tanaman kapulaga di bawah pohon aren yang banyak ditanam warga di desa itu.

Potensi usaha pertanian di Desa Sindang Jaya saat ini kata dia, cukup menjanjikan karena selain menjadi sentra budidaya tanaman aren juga tanaman kopi.

Untuk tanaman kopi di desa ini masih ditemukan sekitar 1.000-an batang kopi peninggalan bangsa Belanda yang mereka namakan kopi Wilhelmina.***1***

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020