Medan (ANTARA Bengkulu) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara meminta PT Perkebunan Nusantara IV mengkaji ulang rencana konversi perkebunan teh di Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, menjadi perkebunan sawit.
"Perlu dikaji ulang tentang pengaruhnya," kata Asisten 2 Pemprov Sumut Djaili Azwar di Medan, Minggu.
Menurut Djaili, pihaknya telah melakukan kunjungan ke lokasi perkebunan teh Sidamanik dengan Komisi B DPRD Sumut pada 18 Januari 2012.
Sesampainya di Sidamanik, rombongan justru disambut unjuk rasa masyarakat yang menolak rencana konversi tersebut.
Dari keterangan yang didapatkan, diketahui konversi atau alih fungsi lahan tersebut membawa pengaruh buruk bagi lingkungan sekitar, terutama untuk sektor pertanian karena perkebunan sawit tersebut akan menyerap air cukup banyak sehingga dikhawatirkan menyebabkan tumbuhan sekitarnya kekurangan air.
Karena itu, pihaknya meminta PTPN IV mengkaji ulang secara mendalam rencana konversi perkebunan teh tersebut.
Jika rencana konversi itu terus dilakukan perlu diketahui pengaruhnya bagi lingkungan sekitar, terutama untuk sektor pertanian di Simalungun.
Pengkajian itu diperlukan karena Simalungun merupakan daerah lumbung beras guna mendukung ketahanan pangan di Sumut. "Kami ingin lahan pertanian (di Simalungun) tidak terganggu," katanya. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Perlu dikaji ulang tentang pengaruhnya," kata Asisten 2 Pemprov Sumut Djaili Azwar di Medan, Minggu.
Menurut Djaili, pihaknya telah melakukan kunjungan ke lokasi perkebunan teh Sidamanik dengan Komisi B DPRD Sumut pada 18 Januari 2012.
Sesampainya di Sidamanik, rombongan justru disambut unjuk rasa masyarakat yang menolak rencana konversi tersebut.
Dari keterangan yang didapatkan, diketahui konversi atau alih fungsi lahan tersebut membawa pengaruh buruk bagi lingkungan sekitar, terutama untuk sektor pertanian karena perkebunan sawit tersebut akan menyerap air cukup banyak sehingga dikhawatirkan menyebabkan tumbuhan sekitarnya kekurangan air.
Karena itu, pihaknya meminta PTPN IV mengkaji ulang secara mendalam rencana konversi perkebunan teh tersebut.
Jika rencana konversi itu terus dilakukan perlu diketahui pengaruhnya bagi lingkungan sekitar, terutama untuk sektor pertanian di Simalungun.
Pengkajian itu diperlukan karena Simalungun merupakan daerah lumbung beras guna mendukung ketahanan pangan di Sumut. "Kami ingin lahan pertanian (di Simalungun) tidak terganggu," katanya. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012