Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Dinas Kehutanan Perkebunan Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, siagakan tim polisi kehutanan dan jajaran Polsek setempat untuk menjaga kawasan hutan produksi terbatas dari ancaman perambah.

"Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) dalam wilayah hutan lindung Bukit Daun register V daerah itu, hingga saat ini menjadi incaran perambah," kata Kepala Dinas Kehutanan Perkebunan (Dishutbun) Bengkulu Tengah Durani, Rabu.

Ia mengatakan kawasan HPT rawan akan perambahan itu berada disepanjang jalan nasional melitasi kawasan tersebut, sehingga jumlahnya terus berkurang.

Untuk menekan aksi perambahan tersebut pihaknya rutin menurunkan tim terpadu yang melibatkan anggota Polda Bengkulu dan bahkan tim sudah menangkap beberapa perambah yang sekarang tengah diproses.

Kawasan hutan disepanjang jalan nasional itu sejak dulu sangat rawan akan perambahan dan peraktek ilgal loging karena berada pelaku sangat mudah untuk mengangkutnya.

Namun sejak 2012 pihaknya meningkatkan pengamanan dan berhasil menurunkan ratusan perambah di kawasan itu karena bila kawasan itu gundul akan berdampak pada bencana banjir bandang dan kekuarangan sumber mata air bagi warga Kota Bengkulu.

Dari sekitar 26 ribu hektare kawasan hutan di wilayah itu hingga saat ini 40 persen sudah menjadi areal perkebunan kopi dan karet perambah yang sudah berjalan sejak belasan tahun silam.

Sejak Bengkulu Tengah menjadi kabupaten pemekaran dari Bengkulu Utara tujuh tahun lalu, maka kawasan hutan di wilayah itu akan dikembalikan pada fungsinya sebagai penyanggah lingkungan.

"Kami tidak akan memberikan toleransi kepada perambah dan mereka bila tidak meninggalkan lokasi akan diproses secara hukum," tegasnya.

Kabid Humas Polda Bengkulu AKBP Hery Wiyanto mengatakan, pihaknya tengah memproses beberapa perambah dikawasan HPT di Bengkulu Tengah tersebut.

"Kami akan rutin melakukan ptroli bersama jajaran kehutanan setempat, untuk mengamankan kawasan HPT dan hutan lindung di wilayah itu," tandasnya. (ANT)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013