Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Manajemen PDAM Tirta Selagan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan air yang disalurkan perusahaan itu kepada sebanyak 716 pelanggannya di Kecamatan Kota Mukomuko, hanya boleh untuk mandi, cuci dan kakus serta tidak untuk di konsumsi, apalagi di minum.

"Makna dari dikonsumsi itu, bisa digunakan untuk makan dan minum, tetapi air kita ini hanya boleh untuk mandi, cuci dan kakus (MCK)," kata Pelaksana Tugas Direktur PDAM Tirta Selagan Kabupaten Mukomuko, Husaini Nurdin di Mukomuko, Rabu.

Husaini Nurdin menyampaikan hal itu menjawab pertanyaan sejumlah wartawan terkait jaminan keamanan air perusahaan itu untuk konsumsi pelanggannya sebanyak 716 orang di Kecamatan Kota Mukomuko.

Karena visi PDAM itu airnya dapat dikonsumsi, kata dia, maka ke depan pihaknya mengupayakan untuk mencapai visi itu, seperti PDAM di wilayah lain yang berhasil memproduksi air mineral kemasan.

Alasan lain PDAM menyatakan air yang disalurkan perusahaan itu hanya boleh untuk MCK dan tidak boleh untuk dikonsumsi, karena selama beroperasi air perusahaan itu belum pernah dilakukan uji laboratorium.

Perusahaan selama ini belum melakukan uji laboratorium terhadap air yang disalurkan kepada pelanggan karena biayanya tinggi.

"Biaya untuk uji laboratorium itu sangat tinggi dan perusahaan tidak punya dana untuk itu," kata Kabag Keuangan PDAM Tirta Selagan Suryadi.

Kendati demikian, kata Suryadi, sejak perusahaan itu beroperasi pada tahun 1982 hingga sekarang belum ada keluhan dari pelanggan, misalnya kulitnya gatal-gatal, bahkan pelanggan yang mengidap penyakit kulit jadi sehat.

"Ada pelanggan kita yang sehat penyakit kulitnya karena pernah menggunakan air PDAM saat asin untuk mandi," katanya lagi.

Jika harus dilakukan uji laboratorium, kata Husaini Nurdin, pihaknya akan membawa contoh air ini kepada Dinas Kesehatan setempat.

"Tidak begitu sulit tinggal dibawa saja contoh air yang kami salurkan kepada pelanggan ke Dinas Kesehatan," katanya. (ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013