Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu saat ini tengah mewaspadai peningkatan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di wilayah itu.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Hamka saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu, mengatakan jumlah warga yang dinyatakan positip terjangkit DBD dalam dua bulan belakangan mencapai 16 kasus, kendati masih sedikit namun harus diwaspadai agar tidak terus bertambah.

"Untuk bulan Januari tercatat sebanyak enam kasus, dan bulan Februari 10 kasus. Walaupun masih sedikit tetapi harus diwaspadai agar tidak meningkat tajam," ujar dia.

Kalangan warga yang terserang DBD itu, tambah dia, umumnya berada di sejumlah kecamatan yang berada di wilayah perkotaan yang selama ini endemis DBD seperti di beberapa kelurahan atau desa yang ada di Kecamatan Curup Timur, Curup Tengah, Kecamatan Curup, Curup Selatan dan Utara maupun di Kecamatan Bermani Ulu.


Untuk mengantisipasi peningkatan kasus DBD ini pihaknya terus menyosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), kemudian mengajak warga Rejang Lebong tersebar dalam 15 kecamatan untuk bergotong royong guna membersihkan sarang nyamuk serta saluran pembuangan maupun air yang tergenang.

Selain itu warga juga diminta untuk melakukan gerakan 3M plus, yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas, yang nantinya bisa menjadi tempat berkembangbiaknya jentik nyamuk, serta menaburkan bubuk abate.

Diharapkan dengan adanya upaya pencegahan yang dilakukan pihaknya itu nantinya bisa meminimalisir penyebaran DBD yang sepanjang 2019 lalu tercatat sebanyak 114 kasus dengan korban meninggal dunia satu orang, karena pihaknya saat ini mulai mengurangi fogging atau pengasapan yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat akibat racun yang disemprotkan itu.***3***

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020