Satu pasien dalam pengawasan (PDP) asal Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Selatan yang sempat dirawat, meninggal dunia.

Wakil Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid di Toboali, Jumat  mengatakan bahwa benar ada salah satu PDP dari Bangka Selatan yang meninggal dunia.

"Iya benar ada satu orang PDP berusia 72 tahun meninggal dunia," ujarnya.

Kendati demikian, Riza menjelaskan satu orang tersebut, belum bisa dipastikan meninggal dunia disebabkan virus COVID-19 karena hasil sampel baru dikirim.

"Kami belum dapat membenarkan apakah pasien ini meninggal karena COVID-19 atau bukan karena hasil sampel belum keluar dari laboratorium di Jakarta," ujarnya.

Ia menjelaskan, untuk hasil sampel baru dapat diketahui kurang lebih memakan waktu sampai empat hingga lima hari.

"Mudah mudahan hasilnya negatif, untuk itu kami harap masyarakat tenang dan tetap menerapkan pola hidup sehat serta tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak jelas sumbernya," katanya.

Ia menjelaskan, Pemkab Bangka Selatan terus berupaya memutus mata rantai penyebaran virus corona baru atau COVID-19 tersebut.

"Justeru itu kami minta masyarakat memiliki kesadaran tinggi untuk tetap berada di rumah dan menghindari keramaian," katanya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020