Banda Aceh (ANTARA Bengkulu) - Aktivis jaringan Koalisi Advokasi Laut Aceh (KUALA) dan masyarakat Lampuuk, Kabupaten Aceh Besar, berhasil menetaskan 16 tukik (anak penyu) jenis lekang atau abu-abu (Lepidochelys olivacea) dari telur penyu yang diperdagangkan di pasar.
"Telur penyu yang menetas hari ini merupakan telur yang kami beli di pasar, syukur dari 20 telur 16 diantaranya berhasil menetas," kata aktivis jaringan KUALA Gemal Bakri di pantai Lampuuk Kabupaten Aceh Besar, Rabu.
Menurutnya, aktivis jaringan KUALA dan masyarakat Lampuuk telah melaksanakan penangkaran telur penyu sejak awal 2012.
Tukik hasil penangkaran itu telah dilepas kembali ke habitatnya di pantai Babah Dua Lampuuk Kabupaten Aceh Besar.
Gemal Bakri menyebutkan telur penyu yang ditangkarkan di pantai wisata itu umumnya berasal dari pasie Lange dan sebagian besar yang diselamatkan dari para pemburu.
Aktivis lingkungan itu juga mengatakan penangkaran telur dan tukik berbagai jenis penyu tersebut untuk mencehag terjadi kepunahan penyu baik di Aceh yang pupolasinya terus menurun setiap tahun.
"Kami juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk melestarikan penyu dan berhenti mengkonsumsi telur dan dagingnya," kata Gemal.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Aceh Besar, Gunawan mengatakan memberikan apresiasi terhadap aktivis jaringan KUALA dan masyarakat Lampuuk yang telah melakukan penangkaran telur dan tukik.
"Ini salah satu bukti warga telah menyadari pentingnya menjaga dan melestarikan satwa langka, Pemerintah kabupaten Aceh Besar akan memberikan dukungan agar penangkaran ini dapat dikembangkan," kata Gunawan. (ANT)
Belasan telur penyu lekang menetas
Rabu, 13 Februari 2013 19:00 WIB 2149