Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan menegaskan saat ini varian Delta dari COVID-19 lebih cepat menular pada anak-anak.
“Varian Delta itu memang khasnya tadi perubahan pada tanduknya atau spies-nya. Kemudian dia lebih mudah menempel. Karena daya tahan menempel yang kuat, sehingga penularan lebih cepat. Kalau kondisi ini akan mudah tertular terutama juga kepada anak anak,” katanya dalam dialog produktif “Kenal dan Cegah Varian Baru Virus COVID-19” secara daring di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan varian tersebut lebih cepat menular pada anak-anak karena memiliki sifat yang lebih cepat menyebar dan memiliki daya menempel yang lebih lama.
“Kalau dulu kan karena paru-parunya masih bersih itu boleh dibilang relatif aman, kasusnya sangat sedikit. Tapi sekarang, dengan kasus varian Delta ini pada anak-anak akan lebih mudah,” kata dia.
Ia mengungkapkan berdasarkan penelitian terakhir, varian tersebut dapat menyebar dalam waktu satu menit, saat masyarakat berpapasan atau berbicara satu sama lain tanpa menggunakan masker.
Kepala Sub Bidang Tracing Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 dr Koesmedi Priharto mengatakan tentang pentingnya seluruh masyarakat menggunakan masker untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.
“Orang kita masih bandel. Tidak percaya bahwa masker itu benar-benar bisa menyelamatkan dari hal tersebut, penelitian itu dulu sebelum ada vaksin. Apalagi sekarang ditambah ada vaksin,” kata dia.
Ia menegaskan selain menjaga protokol kesehatan, masyarakat harus terus menjaga daya tahan tubuhnya dengan baik agar virus tidak dapat berkembang dalam tubuh, baik dengan mengonsumsi vitamin maupun rajin melakukan olah raga.
“Walaupun virus itu sudah masuk ke dalam napas kita, tetapi karena daya tahan tubuh kita kuat, virus itu tidak akan berkembang,” kata dia.