Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan 14 pabrik minyak kelapa sawit di daerah ini memiliki limbah sawit yang cukup untuk dijadikan sebagai bahan baku Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTMb), guna mengatasi krisis listrik di Mukomuko.
"Yang pasti bahan baku untuk PLTMb sudah tersedia, yakni janjangan kosong di 14 pabrik, dan setelah dihitung 25 persen daya olah pabrik itu limbah janjangan kosong," kata Kepala Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mukomuko Juni Kurniadiana di Mukomuko, Minggu.
Pemerintah Kabupaten Mukomuko memfasilitasi investor untuk masuk dan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTMb) guna pemenuhan kebutuhan energi di daerah ini.
Investor dari yang tergabung dalam Royal Grup akan melakukan investasi sekitar Rp150 miliar untuk pembangunan PLTBm di daerah tersebut.
Ia mengatakan, pihak PLN juga sudah terbuka dan sepakat untuk menjalin kerja sama dengan pihak ketiga dalam penyediaan energi listrik di daerah ini.
Ia menambahkan, banyak manfaat PLTBm di daerah ini, yakni pengendalian limbah sawit atau berkurangnya limbah pabrik minyak kelapa sawit yang selama ini dibuang dan dibakar, sekarang dimanfaatkan.
Kemudian, katanya, dengan adanya PLTBm juga mendukung program pemerintah pusat untuk pembangunan industri ramah lngkungan, kebutuhan masyarakat terhadap daya listrik bisa teratasi, dan terbuka lapangan kerja baru.
Terkait lokasinya, dari awalnya di Kecamatan Teramang Jaya, tetapi kajian PLN, daya listrik rendah bukan di Kecamatan Teramang Jaya, tetapi di wilayah selatan.
Untuk itu, katanya lokasi pembangunannya di wilayah yang kekurangan energi listrik di wilayah Kecamatan Ipuh, Kecamatan Malin Deman, Kecamatan Air Rami, Kecamatan Sungai Rumbai, dan Kecamatan Pondok Suguh.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mukomuko Budi Yanto menyebutkan ada tiga lokasi untuk pembangunan PLTBm di daerahnya yakni dua lokasi di Kecamatan Sungai Rumbai dan satu lokasi di Kecamatan Ipuh.
"Tiga lokasi ini berada di aliran sungai yang dibutuhkan untuk pembangunan PLTBm," katanya.
Ia mengatakan penentuan tiga lokasi untuk pembangunan PLTBm itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh petugas DLH sejak beberapa waktu yang lalu.
Dari data yang ada ini, katanya, selanjutnya pihak investor yang akan menentukan satu dari tiga lokasi yang sesuai untuk pembangunan PLTBm.