Ankara (ANTARA) - Komisioner Eropa untuk Bantuan Kemanusiaan dan Manajemen Krisis, Janez Lenarcic mengecam serangan militer besar-besaran tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki.
“Situasi di Tepi Barat yang diduduki semakin memburuk dengan penggunaan kekuatan militer Israel secara sembarangan dan kekerasan yang dilakukan pemukim terhadap warga sipil,” kata Lenarcic melalui media sosial X, Kamis.
Lenarcic juga menyoroti penghancuran besar-besaran terhadap rumah dan infrastruktur yang melanggar hukum internasional dan hak asasi manusia.
Pada Rabu (28/8), tentara Israel melancarkan operasi militer besar-besaran di bagian utara Tepi Barat yang merupakan serangan terbesar dalam dua dekade dan menewaskan 17 warga Palestina, menurut kantor berita resmi Palestina Wafa.
Kepala Luar Negeri Israel, Israel Katz, menyerukan evakuasi sementara terhadap warga sipil Palestina serta langkah apa pun yang diperlukan untuk melaksanakan operasi tersebut.
Israel terus melanjutkan serangan brutal di Jalur Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, meski ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Serangan gencar tersebut mengakibatkan lebih dari 40.500 warga Palestina tewas yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 93.700 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Blokade yang sedang berlangsung di Gaza telah menyebabkan kekurangan pangan, air bersih dan obat-obatan, sehingga menyebabkan sebagian besar wilayah tersebut hancur.
Israel menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional yang memerintahkan penghentian operasi militer di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum wilayah tersebut diserbu pada 6 Mei.
Sumber : Anadolu