Bengkulu, (ANTARA Bengkulu) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bengkulu memastikan jejak yang dilihat warga di areal persawahan Kelurahan Semarang dekat pemukiman warga bukan jejak harimau melainkan macan dahan.
"Setelah memeriksa jejak yang ditunjukkan warga beberapa waktu lalu berdasarkan analisa kami 80 persen merupakan jejak macan dahan bukan harimau seperti yang diresahkan warga," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bengkulu, Anggoro Dwi Sujiarto, di Bengkulu.
Kesimpulan tersebut ditarik karena sangat kecil kemungkinan harimau berkeliaran di pemukiman warga di daerah perkotaan. Selain itu, areal persawahan di Kelurahan Semarang Kecamatan Sungaiserut tersebut merupakan salah satu habitat macan dahan.
"Daerah itu merupakan salah satu habitat macan dahan yang biasa hidup pada hutan sekunder, semak-semak dan banyak ditumbuhi bambu. Namun kami sudah mengimbau warga untuk selalu waspada dengan tidak bepergian seorang diri ke daerah itu dan mengawasi anak-anak mereka," kata dia.
Staf Pengendali Sistem Hutan BKSDA Provinsi Bengkulu, Mugiharjo HP menambahkan, macan dahan dapat hidup hingga 10 tahun, untuk yang dewasa berukuran sebesar anjing dan mempunyai tinggi sekitar 40 cm.
Hewan tersebut bisa berkeliaran pada siang dan malam hari serta memakan ikan, ayam, tikus maupun burung.
"Populasi macan dahan di Kota Bengkulu memang ada namun tidak terdata jumlahnya. Jika dalam dua hingga tiga minggu ke depan masih ada laporan warga, kami akan kembali mengecek ke lokasi untuk pemantauan lebih lanjut," ujar dia.
Sebelumnya, warga Kelurahan Semarang Kecamatan Sungaiserut Kota Bengkulu resah akibat isu adanya harimau yang berkeliaran di sekitar areal persawahan dekat pemukiman penduduk.
"Kami resah dan takut pergi ke sawah pada malam hari akibat isu adanya harimau yang berkeliaran di sekitar areal persawahan dekat pemukiman penduduk daerah ini," kata seorang warga Kelurahan Semarang Kecamatan Sungaiserut Kota Bengkulu, Yanto.
Keresahan warga bermula beberapa hari usai Idul Fitri 1433 Hijriah, setelah dua anak-anak diduga melihat harimau yang sedang melintas di areal persawahan saat mereka sedang bermain.
"Beberapa hari usai isu anak-anak melihat harimau tersebut, saya bersama seorang tetangga memang melihat bekas jejak seperti harimau dan bahkan sempat difoto dengan kamera handphone. Tetapi saat dokumen foto dibuka hasilnya tak jelas," katanya. (mhe)
BKSDA pastikan jejak macan dahan di persawahan semarang
Senin, 17 September 2012 16:25 WIB 4070
Setelah memeriksa jejak yang ditunjukkan warga beberapa waktu lalu berdasarkan analisa kami 80 persen merupakan jejak macan dahan bukan harimau seperti yang diresahkan warga.."